Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mahasiswi UINSU Korban Pelecehan Oknum Dosen, Tak Sadar Dibawa ke Hotel

Pengakuan mengejutkan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, berinisial NA (18) diduga menjadi korban pelecehan oknum dosen.

Dokumentasi Tribunnews.com
PELECEHAN MAHASISWI: Foto ilustrasi, korban pelecehan. Pengakuan mengejutkan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, berinisial NA (18), diduga menjadi korban pelecehan oknum dosen pembantu. Oknum dosen pembantu berinisial AHA tersebut sampai membawa korban ke satu hotel. Tindakan bejat oknum dosen tersebut terbongkar setelah NA bercerita ke ayahnya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Medan - Pengakuan mengejutkan mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, berinisial NA (18), diduga menjadi korban pelecehan oknum dosen pembantu.

Oknum dosen pembantu berinisial AHA tersebut sampai membawa korban ke satu hotel.

Tindakan bejat oknum dosen tersebut terbongkar setelah NA bercerita ke ayahnya.

Polisi pun segera melakukan pemeriksaan terhadap oknum dosen yang diketahui berinisial AHA tersebut.

Pelakunya adalah pria inisial AHA yang diketahui merupakan seorang ustaz sekaligus asisten dosen di satu kampus di Medan, Sumut.

Subdit IV Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda Sumut pun telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap ustaz AHA pada Senin (2/6/2025).

"Terhadap terlapor telah dikirimkan undangan permintaan keterangan hari Senin 2 Juni dipanggil," kata Dirreskrimum Polda Sumut, Brigjen Pol Sumaryono, Selasa (27/5/2025), dilansir Tribun-Medan.com.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini masih tahap penyelidikan dan belum ditingkatkan ke penyidikan.

Meski begitu, polisi sudah memeriksa saksi dan mengumpulkan alat bukti.

"Untuk saat ini perkembangan perkara tersebut masih penyelidikan," sebut Sumaryono.

Korban melaporkan aksi bejat AHA ke Polda Sumut dengan nomor LP/B/637/IV/2025/SPKT/Polda Sumut tertanggal 29 April 2025.

Kronologi

Ayah korban, IL, mengatakan bahwa dugaan pelecehan seksual terhadap putrinya itu berlangsung pada Rabu (9/4/2025) lalu.

Kala itu, NA dijemput menggunakan mobil, lalu dipaksa menenggak minuman, makan makanan yang dibeli terduga pelaku, sampai akhirnya dibawa ke kamar hotel di wilayah Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumut.

"Pelaku ini juga dosen yang masuk di UINSU, sebagai dosen pembantu, tapi juga beberapa kampus di Medan ini dia sebagai dosen tetap juga," ujar IL, Selasa (29/4/2025), dilansir Tribun-Medan.com.

NA yang tinggal di sebuah indekos mengaku bahwa tiba-tiba ia dihubungi terduga pelaku.

AHA menelepon dengan mengatakan bahwa ia sudah berada di dekat indekos korban dan memintanya keluar.

Karena sudah kenal, korban kemudian keluar menemui terduga pelaku di dalam mobilnya.

Di sinilah korban NA dibawa jalan-jalan ke arah Berastagi, atau Jalan Letjen Jamin Ginting.

Sebelum ke hotel, terduga pelaku AHA sempat berhenti membeli ayam goreng beserta nasi, dan minuman kemasan.

Setelah itu, NA disuruh makan dan disuruh minum, minuman yang dibelinya seperti dipaksa menenggak.

Setelah minum, korban merasa seperti lemas dan terduga pelaku mulai meraba bagian tubuh korban mulai dari dada dan organ intimnya, sepanjang perjalanan.

"Setelah itu minuman itu disuguhkan secara paksa ke anak saya sampai tersedak, dan juga disuapin makanan yang ada di tangannya ayam goreng dan sebagainya, kalau tak salah."

"Mungkin selama dalam perjalanan mereka melakukan pelecehan daripada seluruh anggota tubuh anak saya," bebernya.

Setibanya di hotel, terduga pelaku turun dari mobil untuk berbicara dengan petugas hotel.

Kemudian, AHA menjemput korban dari dalam mobil dan membawanya masuk ke kamar.

Terduga pelaku mulai mendekap, menelanjangi pakaian, mencumbu korban yang saat itu setengah sadar.

Meski begitu, korban mengaku belum sampai dirudapaksa karena waktu itu, ia sedang menstruasi.

"Lanjut ke ke tiga kali, kalau la mungkin tidak halangan, mungkin jadi hubungan badan yang akan dilakukan beliau tersebut. Setelah 3 kali, selanjutnya anak saya di balikkan posisinya," ungkapnya.

Masih berdasarkan penuturan NA kepada IL, korban sempat tertidur dan antara tak sadarkan diri, kemudian terbangun.

Korban lalu meminta diantarkan pulang ke indekosnya, dan terduga pelaku menurutinya.

Pada pagi harinya, korban baru sadar kalau dirinya menjadi korban dugaan pencabulan dan merasa trauma.

"Paginya dia baru menyadari 'kok aku jadi seperti ini'," ucapnya.

Modus

NA juga mengaku kepada ayahnya bahwa dirinya dan terduga pelaku sudah saling mengenal sejak beberapa waktu lalu.

AHA merupakan seorang ustaz di kampung halamannya di Kabupaten Batu Bara, Sumut, sekaligus mantan calon anggota legislatif, dan asisten dosen di kampusnya.

Bahkan sebelum terjadi pelecehan seksual, keduanya sempat bertemu.

Pertemuan awal sekitar bulan Februari, dan pertemuan kedua, mereka makan siang bersama.

Modus awal terduga pelaku yakni memperkenalkan kitab-kitab terkait agama Islam.

Kemudian, pada pertemuan kedua, korban merasa tertipu karena di awal merasa makan siang, terduga pelaku akan membawa istrinya.

Rupanya saat bertemu, terduga pelaku hanya seorang diri.

"Modusnya, memperkenalkan kitab-kitab," sebut IL.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ustaz yang Diduga Lecehkan Mahasiswi UINSU Modus Kenalkan Kitab Pekan Depan Diperiksa Pekan Depan

Baca juga: Pasien Wanita Laporkan Dokter di Malang Pelecehan, Korban Lain Bermunculan

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUNNEWS.COM )

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved