Pemprov Lampung

Gubernur Teken Kerjasama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok

Gubernur Lampung tangani Lol dengan perusahaan asal Tiongkok, menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi.

Gubernur Teken Kerjasama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok - KERJASAMA-Gubernur-Lampung-tangani-Lol67.jpg
Dokumentasi Pemprov Lampung
KERJASAMA - Gubernur Lampung tangani Lol dengan perusahaan asal Tiongkok, menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi.
Gubernur Teken Kerjasama Pemanfaatan Satelit dengan Perusahaan Teknologi Luar Angkasa Tiongkok - KERJASAMA-Gubernur-Lampung-tangani-Lol-41.jpg
Dokumentasi Pemprov Lampung
KERJASAMA - Gubernur Lampung tangani Lol dengan perusahaan asal Tiongkok, menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok STAR.VISION Aerospace Ltd dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co., Ltd.

Acara penandatanganan yang telah dikoordinasikan dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)  ini dilaksanakan di kantor pusat STAR.VISION di Kota Haiyang, Provinsi Shandong.

Adapun penandatanganan dokumen dilakukan dengan Danying Fan (Co-CEO STAR.VISION Aerospace Ltd.) dan Zhaohui Sun (Wakil Sekretaris Oriental Maritime Space Port-Shandong Development Group Co., Ltd.).

Mirza menyatakan, kerjasama ini merupakan langkah bersejarah dan strategis yang menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi.

"Satelit Lampung-1 mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat khususnya petani di Provinsi Lampung, khususnya pertanian dan kelautan," katanya secara tertulis, Sabtu (31/5/2025).

Di bidang pertanian, teknologi satelit hyperspectral seperti Lampung-1 akan menjadi terobosan besar bagi dunia pertanian dimana teknologi ini memungkinkan petani mengetahui tingkat kelembaban tanah, kadar klorofil daun, penyebaran hama atau penyakit secara dini, jadwal tanam optimal berdasarkan pemetaan iklim mikro, perkiraan pasokan air selama masa tanam.

Dikutip dari beberapa sumber, contoh penerapan di Tiongkok menunjukkan bahwa petani yang menggunakan citra satelit berhasil meningkatkan hasil panen, serta menurunkan biaya pupuk dan pestisida.

Sebagai pembanding internasional, di India teknologi satelit bahkan sudah dimanfaatkan secara langsung oleh sektor keuangan.

Perusahaan fintech bernama SatSure menggunakan data satelit untuk menilai kelayakan petani dalam menerima pinjaman.

CEO SatSure, Prateep Basu, mencatat bahwa 38 persen rekening bank di India dimiliki oleh petani.

Artinya, potensi pembiayaan berbasis data sangat besar dan benar-benar bisa menjangkau petani kecil.

Begitupun dengan penguatan sistem tanggap bencana dan tata ruang, satelit ini nantinya dapat memberikan fungsi pentingnya seperti deteksi banjir, kebakaran lahan, dan tanah longsor lebih dini.

Sedangkan dalam hal tata kota, menjadi sangat memungkinkan untuk penggunanya melakukan perencanaan tata ruang dan zonasi yang lebih presisi, maupun pengawasan kawasan konservasi seperti perambahan hutan dan pesisir secara real-time.

“Kita mendapatkan kesempatan dalam penggunaan teknologi satelit berbasis AI yang bisa membantu pembangunan yang presisi, efisien, dan berbasis data," ujarnya.

"Dengan teknologi ini, kita tidak lagi meraba dalam perencanaan, melainkan bergerak berdasarkan peta kondisi nyata di lapangan. Ini akan menjadi fasilitas data dan teknologi yang bisa digunakan oleh pemerintah dan seluruh stakeholders masyarakat ke depannya,” tegas Mirza.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved