Berita Nasional Terkini

Kisah Memilukan Istri Baru Melahirkan Dibunuh Suami di Dompu NTB, Tinggalkan Bayi Usia 10 Hari 

Seorang suami tega membunuh istrinya sendiri yang dipicu oleh persoalan utang. Nahasnya ia harus meninggalkan dua anak, salah satunya bayi 10 hari.

Editor: Teguh Prasetyo
facebook@Mawar Yulia
SUAMI BUNUH ISTRI - Kerabat dekat korban Mawar Yulia saat menggendong bayi korban dari pembunuhan suami bunuh istri di Dompu. Mawar mengungkapkan keinginannya mengadopsi anak tersebut, Senin (9/6).   

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MATARAM - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Seorang suami tega membunuh istrinya sendiri yang dipicu oleh persoalan utang.

Nahasnya korban yang baru saja melahirkan itu, meninggalkan dua orang anak yang salah satunya masih berusia 10 hari.

Kini kerabat dekat korban, Mawar Yulia, membuka donasi untuk membantu kehidupan anak-anak yang ditinggalkan.

Selain itu, Mawar berencana mengadopsi bayi yang baru lahir tersebut.

“Namanya pun belum sempat diberi. Waktu saya tanya, neneknya juga bingung siapa namanya. Saya bilang, kalau mau biar saya yang carikan nama,” kata Mawar saat dihubungi, Senin (9/6/2025).

Mawar mengaku memiliki ikatan yang sangat erat dengan keluarga korban.

Meski tidak memiliki hubungan darah, keluarga Mawar telah dianggap sebagai bagian dari keluarga sejak lama.

“Orang tua saya, terutama mama, yang urus mereka dari kecil, bahkan sampai menikah. Orang tua korban sering ke rumah, kami beri lahan untuk berkebun. Utangnya pun juga pernah mama saya bantu lunasi. Sudah seperti keluarga,” ujarnya.

Menurut Mawar, konflik rumah tangga korban mulai memanas setelah sang suami, yang bekerja sebagai kontraktor tambang, mengalami kesulitan ekonomi menyusul penutupan salah satu perusahaan tambang tempat ia bekerja.

Tekanan finansial akibat utang yang jatuh tempo pada tanggal 5 bulan ini disebut jadi pemicu pertengkaran hebat hingga berujung tragis pada kematian korban.

Saat ini bayi yang masih berusia 10 hari dirawat oleh keluarga besar korban.

Mawar mengungkapkan keinginannya untuk mengadopsi anak tersebut, meski belum secara resmi membicarakan niat itu kepada keluarga besar karena masih dalam masa berkabung.

“Saya belum ngomong ke keluarga besar. Tapi saya sudah bilang, kalau memang mau anak ini hidup dan besar, biar sama saya saja. Tapi saya juga sadar tidak bisa menanggung semua sendiri. Saya juga punya tanggungan. Oleh karena itu, saya ajak orang-orang untuk bantu, meski cuma Rp10.000 per orang, itu bisa bantu anak ini,” jelasnya.

Adapun donasi yang terkumpul baru mencapai Rp1,4 juta dari 20 donatur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved