Berita Lampung

Peserta SPMB Jalur TKA di SMAN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah Jalani Seleksi

Sejumlah sekolah sudah melaksanakan tahapan seleksi jalur tes kemampuan akademik (TKA) yang berlangsung 2 hari, dari tanggal 11 - 12 Juni 2025.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fajar Ikhwani Sidiq
SPMB JALUR TKA - Proses seleksi SPMB jalur Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMAN 1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Kamis (12/6/2025).  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kabupaten Lampung Tengah sudah dimulai.

Saat ini sejumlah sekolah pun sudah melaksanakan tahapan seleksi jalur tes kemampuan akademik (TKA) yang berlangsung 2 hari, dari tanggal 11 - 12 Juni 2025, seperti di SMAN 1 Terbanggi Besar.

Bahktiar ketua panita SPMB SMA Negeri 1 Terbanggi Besar mengatakan, sekolahnya menyediakan kuota 432 siswa untuk tahun ajaran 2025/2026.

"SPMB kali ini menerima 432 murid baru yang terbagi menjadi 4 jalur. Yakni tes kemampuan akademik, afirmasi, domisili, dan mutasi," kata dia kepada Tribun Lampung, Kamis (12/6/2025).

Dia melanjutkan, persentase jumlah siswa untuk jalur tes kemampuan akademik sebanyak 35 persen, jalur domisili 30 persen, afirmasi 30 persen, dan mutasi 5 persen.

Sementara, lanjut Bakhtiar, untuk jalur prestasi pihaknya menerima 195 orang pendaftar atau peserta.

Jumlah tersebut akan diseleksi melalui tes, untuk mendapatkan 151 siswa sesuai dengan kuota sekolah dari tersebut.

"Untuk proses tes berlangsung lancar, meskipun ada beberapa kendala seperti koneksi internet, namun tidak mengganggu kelancaran proses seleksi tes akademik," kata dia.

Tahapan selanjutnya, kata Bakhtiar, hasil seleksi TKA akan diumumkan pada tanggal 14 Juni 2025. 

Siswa yang lolos jalur TKA akan diminta untuk melakukan daftar ulang pada 14-15 Juni 2025.

"Baru setelah proses TKA selesai, kita buka pendaftaran untuk jalur afirmasi, domisili, dan mutasi mulai tanggal 16 Juni 2025," ujarnya.

Kendala Saat Pendaftaran Online

Bakhtiar menilai selama pendaftaran online jalur Tes Kemampuan Akademik (TKA) atau jalur prestasi tidak ada masalah.

Dia pun mengaku selama penerimaan peserta pendaftaran, pihak panitia tidak mengalami kendala jaringan internet.

Justru Bakhtiar menduga masalah timbul dari ketidakpahaman orangtua yang mendampingi anak saat melakukan pendaftaran.

"Mungkin yang ada itu kurang pemahaman dari orangtua. Contohnya ketika sudah mendaftar, website tidak pernah dipantau. Sedangkan pengumumannya ada disitu,"

"Ketika baru mengetahui peserta tidak lolos seleksi berkas, banyak yang tidak bisa mendaftar kembali karena waktunya habis," ujar dia.

Hal itu terbukti ketika Bakhtiar mendapat banyak laporan dari orangtua peserta yang banyak tidak lolos proses pendaftaran jalur TKA.

Karena laporan masuk ketika jadwal pendaftaran TKA sudah habis, banyak peserta gagal ikut seleksi SPMB jalur TKA.

"Kalau kita bicara soal laporan memang sudah banyak, tapi kami memberikan solusi silahkan mendaftar lagi di jalur domisili. Karena notabene yang ditolak ada di sekitar SMAN 1 Terbanggi Besar," tutup dia. 

Ditolak 2 Kali Gegara Format Paralel

Salah satu orangtua murid bernama Tejo (35) mengaku 2 kali ditolak sistem karena kesalahan format surat keterangan peringkat paralel saat mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Terbanggi Besar jalur TKA.

Tejo mengatakan bahwa kesalahan tersebut baru dia ketahui setelah menghubungi pihak panitia SPMB SMAN 1 Terbanggi Besar via WhatsApp.

Padahal, anak Tejo termasuk siswi berprestasi dan menduduki peringkat 2 peringkat paralel di SMPN 1 Gunung Sugih, Lampung Tengah.

"Waktu saya konfirmasi, panitia SPMB SMAN 1 Terbanggi Besar bilang alasan berkas ditolak sistem karena format paralel dari SMP anak saya salah. Katanya tabelnya kurang 1 kolom lagi,"

"Saat saya konfirmasi ke SMP tentang format paralel itu, pihak SMP mengaku sudah mengikuti juknis dengan benar dan tidak ada kesalahan dalam format paralelnya," kata Tejo kepada Tribun Lampung.

Tejo mengatakan bahwa berkas anaknya langsung dia input di hari pertama pembukaan pendaftaran melalui link yang disediakan panitia.

Usai mendaftarkan anaknya, dia terus memantau website tersebut secara berkala untuk melihat perkembangan seleksi berkas.

"Saya mulai daftarkan anak saya di hari pertama, pagi jam 9. Pengumumannya baru muncul maghrib kalau berkasnya ditolak," kata dia.

Awalnya, kata dia, saat menanyakan penolakan berkas kepada pihak panitia, kesalahan ada di file upload yang Tejo unggah.

Namun, setelah melakukan pendaftaran kedua dengan saran perbaikan dari panitia, berkas anak Tejo ditolak untuk kedua kalinya.

Karena bingung, Tejo kembali menanyakan sebab berkas anaknya ditolak lagi, padahal sudah mengikuti saran perbaikan yang diberikan panitia.

"Setelah saya minta arahan, panitia terus bilang kalau kesalahannya ada di format paralel itu. Saya diminta ke SMP untuk buat ulang, suruh tambah satu kolom lagi katanya," 

"Sedangkan itu pendaftaran hari terakhir dan sudah mepet batas waktu. Padahal pihak SMP sudah yakin dan sampai ngotot kalau format paralel yang dia buat sesuai juknis," ungkapnya.

Akhirnya, kata Tejo, dia pun meminta saran dari panitia SPMB untuk solusi format paralel yang dianggap bermasalah itu.

Singkat cerita, dua jam sebelum pendaftaran berakhir, Tejo kemudian ditelpon pihak panitia SPMB SMAN 1 Terbanggi Besar yang memintanya mendaftarkan berkas anaknya untuk ketiga kalinya.

Pihak panitia pun meminta Tejo mengupload lagi file paralel yang sama, karena sudah tidak ada waktu lagi untuk menambab kolom.

Beruntungnya anak Tejo lolos berkas dan saat ini mengikuti seleksi TKA di SMAN 1 Terbanggi Besar.

"Saat mengunggah berkas ketiga kali baru keterima, padahal file paralel yang saya unggah masih sama. Kalau mau diperbaiki pun sudah tidak sempat lagi, guru-guru sudah pada pulang dan waktu itu ada yang lagi rapat di Bandar Lampung katanya," tutup Tejo.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved