Berita Terkini Nasional

Alasan Sebenarnya Pelaku Tembak 2 Bule Australia di Bali, Ditangkap di Tempat Berbeda

Alasan sebenarnya 3 pelaku penembakan terhadap 2 warga negara asing (WNA) alias bule asal Australia, di Badung, Bali, hingga kini belum terungkap.

TRIBUN BALI/KOMANG AGUS ARYANTA
PENEMBAKAN BULE AUSTRALIA: Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya didampingi Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dan Kapolres Badung Kapolres Badung AKBP M. Arif Batubara saat merilis kasus penembakan WNA di Polres Badung, Rabu (18/6/2025). 

Pertama pelaku inisial JDF tiba di terminal kedatangan domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai setelah melakukan penerbangan dari Jakarta dengan pesawat Batik Air ID-7311.

JDF mendapatkan pengawalan ketat dari anggota polisi dan kedua tangannya diborgol bahkan kepalanya ditutupi jaket hitam dari keluar gedung terminal hingga masuk ke dalam Rantis Polres Badung.

Pelaku kedua inisial MCT tiba di Bandara Ngurah Rai sekira pukul 21.05 WITA dengan menaiki pesawat Singapore Airlines SQ-946 dengan perlakuan sama seperti pelaku pertama.

Lalu sekira pukul 23.58 WITA pelaku ketiga inisial TPM tiba melalui terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai datang dari Singapura dengan dengan pesawat Singapore Airline SQ-948.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Yuldi Yusman menjelaskan penangkapan terhadap DFJ. Salah satu dari pelaku penembakan, DFJ diamankan petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 06.25 WIB ketika yang bersangkutan akan meninggalkan Indonesia menuju Singapura dengan tujuan akhir Kamboja. 

DFJ tidak bisa melintas keluar Indonesia karena lampu pada autogate menunjukkan warna merah yang mengindikasikan bahwa yang bersangkutan masuk dalam daftar cekal imigrasi. Petugas kemudian mengamankan DFJ dan menghubungi Ditjen Imigrasi untuk penanganan lebih lanjut. DFJ diamankan tepat waktu berkat Pencekalan Mendesak yang diajukan oleh Interpol Indonesia.

“Penangkapan ini membuktikan bahwa autogate kami adalah solusi andal untuk perlintasan penumpang yang efisien dengan keamanan terbaik,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, Rabu 18 Juni 2025.

Pasca penangkapan, pukul 10.00 WIB di hari yang sama, Tim Subdit Pengawasan Keimigrasian bersama Tim Interpol Indonesia segera menjemput DFJ dan membawanya ke Gedung Ditjen Imigrasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan pemeriksaan, DFJ terindikasi kuat terlibat dalam kasus penembakan WN Australia di Bali. Oleh karena itu, DFJ kemudian diproses untuk diserahkan kepada Kepolisian Resor Badung.

“Sesuai dengan tugas dan fungsi, kami menyerahkan DFJ ke kepolisian untuk pemeriksaan dan tindak lanjut atas dugaan tindak kriminal yang Dia lakukan,” jelas Yuldi.

Setelah serangkaian koordinasi, pada pukul 22.00 WIB, tim gabungan dari Polres Badung yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Muhammad Said Husein tiba di Ditjen Imigrasi.  Kemudian 30 menit berselang, dilakukan Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk membawa DFJ ke Bali guna proses hukum lebih lanjut.

“Penangkapan DFJ menunjukkan efektivitas koordinasi Imigrasi dan Interpol, serta peran krusial Teknologi dan kolaborasi antarlembaga dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara,” tegas  Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.

Baca juga: Sosok Otak Penembakan Bule Australia di Bali, Eksekutor Ada 2 Orang

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / TRIBUN-BALI.COM )

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved