Berita Terkini Nasional

Pandai Bersandiwara, Pembunuh Berantai di Padang sempat Diamankan tapi Lolos Tak Terbukti

Pelaku pembunuhan bernama Satria Juanda alias Wanda (25) ini pernah dicurigai sebagai orang yang terlibat hilangnya sejumlah korban.

Dokumentasi/Polres Padang Pariaman
PEMBUNUH BERANTAI- Pelaku pembunuhan mutilasi saat diamankan Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis (19/6/2025). Pelaku pembunuhan berantai ternyata pandai bersandiwara hingga menutupi perbuatannya bunuh Siska selama 1,5 tahun. 

Sebelumnya diberitakan, keluarga Siska Oktavia mengaku sempat mencurigai SJ, pelaku pembunuhan berantai, sebagai dalang di balik hilangnya Siska pada 12 Januari 2024 lalu.

Hal ini disampaikan oleh kakak sepupu korban, Randa Yulianda (29), saat ditemui di rumah duka pada Kamis (19/6/2025) sore.

Menurut Randa, lima hari setelah Siska dinyatakan hilang, pihak keluarga sudah melakukan penggeledahan di rumah SJ yang belakangan diketahui menjadi tempat korban dikuburkan.

“Lima hari setelah Siska hilang, kami melakukan penggeledahan ke rumah SJ. Saat itu kami membawa SJ dan beberapa tokoh masyarakat setempat. Namun, saat digeledah, kami tidak menemukan keberadaan Siska,” ujar Randa kepada TribunPadang.com.

Kecurigaan keluarga terhadap SJ bermula dari hasil pencarian informasi melalui orang pintar (dukun).

Dari penuturan orang pintar tersebut, Siska disebut-sebut disembunyikan oleh pelaku di rumahnya.

“Orang pintar itu bilang, ‘Temui pacarnya, Siska, di rumahnya.’ Dari situlah kami datangi rumah SJ pada tengah malam. Waktu itu memang kami sudah curiga.

Tapi saat kami geledah kamarnya dan beberapa sudut rumah, Siska tidak ditemukan,” jelas Randa.

Meski sudah curiga, keluarga tidak bisa leluasa melakukan penggeledahan karena saat itu ibu pelaku terus menangis saat mereka datang.

“Saat itu ibunya menangis terus. Kami juga jadi tidak enak, karena penggeledahan dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari,” tambahnya.

Randa menyebut kecurigaan keluarga menghilang karena SJ pandai bersandiwara dan mampu mengelabui orang-orang di sekitarnya.

“Pelaku ini pandai bersandiwara. Raut wajahnya bisa berubah, seolah-olah bukan dia pelakunya. Bahkan waktu kami mau geledah rumahnya, dia sangat semangat dan bilang, ‘cepatlah, bang, pergi sama saya. Biar saya yang tunjukkan rumah saya itu’,” kata Randa menirukan ucapan SJ.

Randa juga mengungkapkan, saat penggeledahan, SJ sempat menunjukkan lokasi dapur dan sumur tua di rumah tersebut tempat jasad Siska belakangan diketahui dikuburkan.

“Dia sempat bilang, ‘Itu dapur, dan itu ada sumur tua.’ Tapi kami tidak memeriksanya lebih jauh karena ibunya terus menangis. Kami khawatir warga merasa tidak nyaman, karena saat itu ibunya juga sedang beristirahat,” tutup Randa.

( Tribunlampung.co.id / TribunPadang.com )

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved