Berita Lampung

Rawan Aksi Kriminalitas, Bupati Akan Perbaiki Lampu PJU di Lingkungan Pemkab Lampung Selatan

Banyaknya lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang padam membuat lingkungan pemkab Lampung Selatan jadi berbahaya.

Dokumentasi
PERBAIKI LAMPUNG PJU - Kantor Bupati Lampung Selatan. Rawan aksi kriminalitas, Bupati akan perbaiki lampu PJU di Lingkungan Pemkab Lampung Selatan, Kamis (3/7/2025). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Setelah banyaknya pemberitaan soal kerawanan aksi kriminalitas di lingkungan Pemkab Lampung Selatan, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama mengatakan pihaknya akan memperbaiki lampu penerangan jalan umum di wilayah setempat.

Banyaknya lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang padam membuat lingkungan pemkab Lampung Selatan jadi berbahaya bagi warga melintas di sana terutama pada malam hari.

Kondisi demikian justru dimanfaatkan oleh sekelompok orang tertentu, untuk melakukan perbuatan melanggar hukum.

Mulai aktivitas mabuk-mabukan hingga kasus pengeroyokan, yang menyebabkan korban nyaris meregang nyawa.

Seperti yang sempat terjadi pada 1 Maret 2025 silam, seorang pelajar babak belur dikeroyok sejumlah orang.

Warga Desa Rawi tersebut nyaris meregang nyawa saat dikeroyok oleh puluhan orang pemuda, persis di depan kantor Satpol-PP (saat itu).

Tak hanya itu, sempat juga terjadi aksi pengeroyokan yang terjadi di depan Kantor Pertanahan ATR/BPN Lampung Selatan. Dimana, korban sempat mendapatkan luka sayatan pada bagian leher, bekas penggunaan senjata tajam.

Selanjutnya, dugaan kasus perampasan sepeda motor yang terjadi pada pertengahan Juni 2025, lalu.

Korbannya adalah seorang remaja putri.

Dimana, perkara C3 itu terjadi di depan kantor Badan Kesbangpol Lampung Selatan.

Terakhir yang sempat viral, penemuan sejumlah botol bekas minuman keras (miras) disebuah selokan salah satu dinas, yang berada hanya beberapa meter dari kantor bupati Lampung Selatan.

Catatan kriminal inilah yang membuat komplek perkantoran Pemkab Lampung Selatan, menjadi angker.

Warga berpendapat, kondisi pencahayaan yang minim saat malam hari, menjadi penyebab utama kawasan tersebut kerap digunakan untuk melakukan tindakan melawan hukum.

Padahal, jalan tersebut biasanya digunakan warga sebagai jalan alternatif untuk menuju komplek perumahan Ragom I, Ragom II dan Perumnas Hartono.

"Hampir tiap malam kita liat banyak yang nongkrong-nongkrong disitu, cuma kurang jelas ngapain mereka itu, karena kondisi pencahayaan agak gelap," kata Wawan warga Kalianda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved