Terkuak Peran 9 Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Rugikan Negara Rp 285 Triliun

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menguak peran sembilan tersangka baru dalam kasus korupsi minyak mentah pertamina.

Akibat korupsi pengelolaan minyak mentah tersebut mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 285 triliun.

Sembilan tersangka baru korupsi minyak mentah Pertamina ditetapkan Kejagung setelah mengantongi bukti terkait tindakan melawan hukum atas tata kelola minyak.

Perbuatan para tersangka  mengakibatkan kerugian negara dan perekonomian negara.

Kasus korupsi minyak mentah tersebut terjadi di PT Pertamina Patra Niaga periode 2018-2023.

"Tim penyidik menyimpulkan telah diperoleh alat bukti yang cukup untuk menetapkan sembilan tersangka (baru)," kata Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, dalam jumpa pers di di Gedung Kejagung, Jakarta, disiarkan langsung YouTube KompasTV, , Kamis (10/7/2025).

Qohar membeberkan kesembilan tersangka tersebut yaitu:

1. Vice President Suplai dan Distribusi Kantor Pusat PT Pertamina 2011-2015 berinisial AN.

2. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina tahun 2014 berinisial HB

3. Vice President Integrated Supply Chain PT Pertamina 2017-2018 berinisial TN

4. Vice President Crude and Product Trading ISC Kantor Pusat Pertamina 2019-2020 berinisial DS 

5. Direktur Gas Petrochemical and New Business PT Pertamina International Shipping berinisial AS 

6. Supervisor Integrated Supply Chain PT Pertamina 2018-2020 berinisial HW

7. Business Development Manager PT Travikura 2019-2021 berinisial MH

8. Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi berinisial IP