Berita Lampung
Tim Peneliti Fakultas Pertanian Unila Olah Bayam Jadi Tepung dan Selai
Bayam dalam penelitian ini diolah menjadi tepung bayam yang dapat digunakan untuk bahan makanan dan juga pewarna alami.
Penulis: Bintang Puji Anggraini | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tim peneliti dari Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung menciptakan penguatan produk guna pengabdian masyarakat.
Penguatan produk ini berbasis sumberdaya pertanian pekarangan rumah yaitu bayam yang dijadikan selai dan juga tepung.
Adapun tim dari penelitian ini, dosen: Dr. Novita Herdiana, S.Pi., M.Si, Dr. Ivayani. S.P., M.Si, Yuliana Saleh, S.P., M.Si.
Kemudian dari mahasiswa: Bagas Qamara Putra, Karenina Rosa Fitria Kentjana, Raisya Qonita Aziizah.
Bagas Qamara Putra selaku mahasiswa menjelaskan, bahwa pengabdian masyarakat ini akan dilakukan di Sekampung, Lampung Timur. Yang dimana setiap pekarangan rumah dari masyarakat ditumbuhi berbagai jenis sayuran terutama bayam.
“Karena setiap pekarangan rumah di sana ditumbuhi sayuran bayam, maka fokus dari sumberdaya pertanian pekarangan rumah dalam penelitian ini yaitu bayam,” jelas Bagas pada Jumat (18/7/2025).
Bayam dalam penelitian ini diolah menjadi tepung bayam yang dapat digunakan untuk bahan makanan dan juga pewarna alami.
Bayam yang digunakan yaitu jenis bayam cabut karena warna daunnya yang lebih hijau muda dibanding dengan jenis bayam batang yang sedikit lebih hijau kehitaman.
Bagas menjelaskan bahwa adanya pengabdian masyarakat ini, karena masyarakat di sana kurang mampu dalam memasarkan hasil kebunnya (bayam). Yakni dengan dijual di pasaran itu pun dengan harga yang sangat murah.
Maka penelitian ini dilakukan untuk penguatan produk yang nantinya dapat membantu memajukan ekonomi masyarakat di Sekampung, Lampung Timur.
Selain tepung, sisa produk yang tidak tersaring karena butirannya telalu besar, dibuat menjadi selai bayam.
Selai ini dapat menjadi solusi bagi ibu-ibu yang kesulitan untuk memberikan nutrisi kepada anaknya.
“Sebab dapat kita ketahui bahwa saat ini banyak sekali anak-anak yang tidak suka makan sayur,” ucapnya.
Nantinya hasil penelitian ini akan disosialisasi ke masyarakat Sekampung, Lampung Timur pada Agustus 2025.
Agar bayam tidak hanya dijual dengan harga murah di pasaran, namun juga dapat menjadi produk dengan harga jual yang lebih tinggi.
Dalam sosialisasi itu, tim peneliti akan menjelaskan bagaimana cara pengolahan bayam hingga menjadi tepung bayam dan selai bayam.
Raisya Qonita Aziizah menjelaskan pembuatan tepung bayam yaitu hanya menggunakan daun bayamnya saja.
Kemudian dicuci dengan bersih dan dikeringkan sebentar.
Setelah itu dicoper sampai halus kemudian dipipihkan di nampan dan dikeringkan di desikator dengan suhu 50-55 derajat celcius selama 18 jam.
Kemudian digrinder dan setelah itu diayak dan menjadi tepung bayam.
Nantinya tepung bayam juga bisa digunakan menjadi pengganti tepung tapioka dalam membuat berbagai olahan makanan dan juga dapat menjadi pewarna makanan alami.
Untuk bubuk bayam yang tidak memenuhi syarat kelembutan butiran di tepung bayam, akan diolah menjadi selai bayam.
Cara pembuatannya yaitu seperti selai-selai pada umumnya yaitu gula pasir dicampur dengan bubuk bayam dan dipanaskan.
Kemudian ditambahkan pektin dan jadilah selai bayam yang siap untuk dikonsumsi.
Karenina Rosa Fitria Kentjana menjeleaskan bahwa penurunan nutrisi dari bayam yang telah diolah menjadi tepung dan selai sangat sedikit, sebab telah dilakukan beberapa penelitian agar tidak terjadi penurunan nutrisi.
Maka ibu-ibu tidak perlu khawatir bahwa dengan diolah menjadi tepung dan selai bayam maka nutrisinya akan hilang.
Selain diberikan bekal dalam hal pengolahan, mereka juga memberikan bagaimana cara packaging serta pemasaran dari produk tersebut hingga siap diperjualbelikan di pasaran.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/ Bintang Puji Anggraini)
Daftar 8 Pejabat Eselon III Lampung Selatan yang Baru Dilantik |
![]() |
---|
Bulog Lampung Sebut Stok Beras Bisa Suplai Provinsi Tetangga |
![]() |
---|
Bulog Lampung Tunggu Instruksi Pusat Soal Penyesuaian Harga Beras SPHP |
![]() |
---|
HET Beras Naik, Bulog Lampung Sebut Masih Jual Beras SPHP Rp 12.500 per Kg |
![]() |
---|
Gerak-gerik Mencurigakan, Pria di Pringsewu Kedapatan Bawa Sabu 9,59 Gram di Saku Celana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.