Berita Terkini Nasional

Nenek Empat Anak Dititipkan di Panti Jompo di Malang, Camat Ajak Anak Jemput Tapi Ditolak

Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Kecamatan Wajak, Malang kembali dapat amanah merawat perempuan lansia yang dititip anak kandungnya.

|
Editor: Teguh Prasetyo
KOMPAS.com/AZWA SAFRINA
PEMINDAHAN LANSIA - Tangkapan layar saat proses pemindahan Siti Fatimah, lansia asal Surabaya yang dititipkan keempat anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Selasa (15/7/2025). 

"Mas Lukman ingin memberikan layanan yang terbaik buat ibunya, karena ada keterbatasan dari sisi ekonomi. Akan tetapi memang kalau ditinggal kerja tidak ada yang menjaga," ujarnya.

Pemerintah kota, menurut Rizal, telah memberikan intervensi berupa bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk membantu kebutuhan Siti Fatimah.

"Dengan demikian, pihak keluarga yang menyerahkan ibunya ke Griya Lansia Malang tidak ada niatan untuk membuangnya. Namun, anaknya ingin orang tuanya mendapat pelayanan," tambahnya.

Rizal juga mengungkapkan bahwa kasus Siti Fatimah tidak bisa dinilai sesederhana itu.

“Kasus Ibu Siti tidak bisa dinilai dari satu sisi. Ada dinamika keluarga dan keterbatasan ekonomi yang harus dilihat,” ujarnya.

Menurut dia, Lukman yang bekerja serabutan dan menumpang di rumah sepupunya, merasa kewalahan merawat ibunya sendirian, apalagi dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan.

Sementara itu, saudara-saudaranya yang lain tersebar di Kalimantan dan Madura.

Dalam kasus Siti Fatimah, anaknya sebenarnya sudah berupaya merawat ibunya.

“Siti Fatimah ini sebelumnya, dua tahun terakhir, tinggal di Madura. Baru satu bulan terakhir ini tinggal bersama Lukman di Perlis,” katanya.

Rizal juga telah melakukan klarifikasi langsung dengan pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang terkait kondisi Siti Fatimah.

“Tadi kami juga sempat mengklarifikasi terkait berita yang muncul, saya juga telepon Pak Arif (pihak Griya Lansia) bersama Lukman bahwa di sana memang perawatannya sangat luar biasa. Saya matur nuwun kepada pihak Griya Lansia bahwa sudah membantu warga kami," ucapnya.

Ia juga mengonfirmasi bahwa informasi yang viral mengenai larangan menjenguk dan tidak ada pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat adalah tidak benar.

“Kalau menjenguk silakan setiap bulan, dua bulan tidak masalah. Dan kalau misalnya ada kejadian apapun misalnya sakit atau apa, nanti bisa disampaikan kepada pihak keluarga. Apa yang disampaikan di media sosial itu mungkin peringatan untuk anak-anak agar tidak menelantarkan orang tuanya,” pungkasnya.

(kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved