Beras Premium Oplosan

Terkait Isu Beras Oplosan, Perpadi Minta Masyarakat Lampung Tidak Resah

Masyarakat, terutama di Lampung, diminta untuk tak resah dan gaduh terkait isu beras premium oplosan yang beredar di pasaran.

|
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
MINTA TAK RESAH - Ketua Perpadi Lampung, Midi Iswanto, saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Midi meminta masyarakat, terutama di Lampung, untuk tak resah dan gaduh terkait isu beras premium oplosan yang beredar di pasaran. 

"Logikanya, kalau barang melimpah pasti harga murah. Tapi kalau stok sedikit, otomatis harga tinggi. Di Lampung misalnya, Bulog baru menyerap 140 ribu ton dari target 162 ribu ton. Itu pun gabahnya diperkirakan sekitar 300 ribu ton, tapi belum tercapai. Mungkin ini juga yang menyebabkan harga beras mahal," paparnya.

Midi mengaku sejak awal sudah mewanti-wanti bahwa tingginya harga gabah akan memicu inflasi.

"Kalau harga dasar gabah Rp6.500, saya sudah prediksi akan terjadi inflasi. Karena bahan baku sudah mahal, dampaknya harga beras ikut mahal. Kalau beras mahal, sembako lain juga ikut naik," ujarnya.

Sebagai langkah antisipasi terhadap isu beras oplosan, Midi menegaskan bahwa Perpadi telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh pelaku penggilingan padi untuk menjaga mutu dan tidak melakukan praktik nakal.

"Kami sudah imbau semua pelaku usaha penggilingan agar bekerja dengan baik, jangan menurunkan mutu. Saya juga minta kawan-kawan jangan nakal, jangan sampai merugikan petani dan masyarakat," tandasnya.

Midi menekankan, pihaknya tidak ingin menyalahkan siapa pun dalam persoalan ini.

"Saya bukan mau kritik-mengkritik. Tapi ayo kita koreksi bersama untuk perbaikan," pungkasnya.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / RIYO PRATAMA )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved