Berita Lampung

Lakalantas di Indonesia Menurun, Pelanggar di Lampung Meningkat dalam Ops Patuh Krakatau

Polri telah resmi menutup Operasi Patuh 2025 dan hasilnya menunjukkan korban lakalantas menurun.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
KORBAN LAKALANTAS MENURUN - Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho didampingi Dirlantas Polda Lampung, Kombes Pol Medyanta saat menyampaikan keterangan persnya di Ditlantas Polda Lampung, Senin (28/7/2025). Polri telah resmi menutup Operasi Patuh 2025 dan hasilnya menunjukkan korban lakalantas menurun. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Korps Lalulintas (Korlantas) secara resmi telah menutup gelaran Operasi Patuh 2025 dan berdasarkan catatan jumlah lakalantas menurun 12 persen dibandingkan tahun 2024.

Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, Polri telah resmi menutup Operasi Patuh 2025 dan hasilnya menunjukkan korban lakalantas menurun.

"Sampai berakhirnya Operasi Patuh sejak 14-27 Juli 2025 bahwa yang meninggal dunia menurun 83 orang, kalau sebelumnya korban yang meninggal dunia 417 orang dan sekarang menjadi 334 orang," kata Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho saat menyampaikan keterangan persnya di kantor Ditlantas Polda Lampung, Senin (28/7/2025).

Ia mengatakan, peristiwa laka lantas di Indonesia tercatat ada penurunan 12 persen yakni dari 3.251 peristiwa dan tahun 2025 ada 2.884 peristiwa. 

"Ada penurunan 367 peristiwa, kami terima kasih kepada Dirlantas seluruh Indonesia atas kinerjanya serta semua pihak yang telah mensukseskan operasi patuh 2025," ujar Irjen Pol Agus. 

Ia mengatakan, Operasi Patuh merupakan tindakan yang mengedepankan cara bertindak preemtif, preventif dan represif. 

"Kami tahun ini banyak kegiatan silaturahminya, komunikasi dan ada juga program polantas menyapa, menyapa komunitas kendaraan dan otomotif," kata Irjen Pol Agus. 

Ia mengatakan, Polantas pada Operasi Patuh ini lebih mengedepankan humanis, pendekatan edukatif hingga menurunkan fatalitas korban. 

"Kami mengharapkan pengguna jalan tertib berlalu lintas dan keselamatannya yang utama," ucapnya.

Pihak dari Kemenhub, Korlantas, Jasa Raharja, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), telah mencanangkan hari keselamatan nasional, yakni hari keselamatan dan lalu lintas jalan pada 19 September. 

Penting keselamatan dan lalu lintas yang merupakan cerminan bangsa, dengan dicanangkan hari keselamatan lalu lintas pihaknya berharap gerakan moral menuju keselamatan. 

Peristiwa lakalantas cukup tinggi tahun 2024 yakni 150 ribu terjadi peristiwa, kemudian pengendara meninggal dunia 26.839 orang. 

Maka dari itu dicanangkan hari keselamatan patuh tertib lalu lintas dan juga patuh membayar pajak. 

Irjen Pol Agus mengatakan, pihaknya juga berupaya untuk menekan lakalantas yakni dengan berkunjung ke sekolah.

Program tersebut yakni Korlantas menyapa siswa SD, SMP, SMA, pada kegiatan tersebut polantas tidak harus menegakkan hukum di jalan. 

Akan tetapi Polantas hadir di sekolah dengan sasarannya agar masyarakat patuh terhadap lalulinatas.

"Pengendara yang tidak menggunakan helm sni, pengendara belum cukup umur menjadi sasaran prioritas dan ada peningkatan pemahaman tertib berlalulintas," kata Irjen Pol Agus Suryonugroho. 

Jenderal bintang dua ini mengatakan, polantas banyak menegur dan orang tua juga mempunyai tanggung jawab agar mengawasi anaknya.

Korlantas menyapa ini memberitahukan agar pengendara tertib berlalulintas, serta memasukan pemahaman etika berlalulintas.

Dengan harapan agar orang tua melarang yang belum punya SIM untuk berkendara. 

Sementara itu, Dirlantas Polda Lampung, Kombes Pol Medyanta mengatakan, Operasi Patuh di Lampung dengan sandi Operasi Patuh Krakatau 2025 pelanggarnya mengalami peningkatan. 

"Pelanggar lalulintas di Lampung naik angkanya akan tetapi tidak signifikan," kata Kombes Pol Medyanta. 

Polantas juga telah mengingatkan agar pengendara untuk tertib berlalulintas, dan Polda Lampung memberikan pemahaman agar tertib berlalulintas bukan hal baru dilaksanakan.

Program Police Goes To School telah lama dilakukan dengan adanya progam tersebut adanya pendidikan masyarakat (dikmas) lantas masuk ke sekolah. 

Pelajar dari Taman Kanak-kanak (TK) telah diajarkan agar mengerti dan paham dalam berlalu lintas.

"Kami juga bekerja sama dengan Disdik sudah memasukan kurikulum pengenalan aturan lalu lintas, kita laksanakan mendekatkan ke anak-anak sekolah agar tertib berlalulintas," terangnya.

Polisi juga dalam program tersebut seandainya di jalan mendapatkan pelanggar di bawah umur telah memberikan surat kepada orang tua tidak akan menilang.

Orang tua bertanggung jawab dengan harapan mengimbau sopir juga bertanggung jawab atas penumpang yang dibawa.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved