Pemkot Bandar Lampung

313 Warga Ikuti Operasi Gratis di RSUD A Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung

Sebanyak 313 warga Kota Bandar Lampung mengikuti rangkaian operasi dan layanan kesehatan gratis di RSUD Tjokrodipo pada Sabtu (2/8/2025).

Dokumentasi
OPERASI GRATIS - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menyaksikan seorang sedang disunat dalam rangkaian operasi dan layanan kesehatan gratis di RSUD Tjokrodipo, Sabtu (2/8/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 313 warga Kota Bandar Lampung mengikuti rangkaian operasi dan layanan kesehatan gratis di RSUD Tjokrodipo, Sabtu (2/8/2025).

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan kegiatan ini digelar masih dalam rangkaian HUT ke-343 Kota Bandar Lampung.

"Kita adakan kegiatan operasi dan layanan kesehatan gratis di RSUD Tjokrodipo. Kegiatan ini masih dalam rangkaian HUT Kota Bandar Lampung ke-343," ujarnya.

Ia mengatakan jenis layanan yang diberikan cukup beragam.

"Mulai dari operasi bibir sumbing, katarak, sunatan massal, hingga skrining kanker payudara dan MOW (Metode Operasi Wanita)," katanya.

Plt Direktur RSUD Tjokrodipo Teti Herawati menyampaikan rincian jumlah peserta.

"Sunatan massal 141 orang. Operasi bibir sumbing 26 orang. Operasi katarak. 73 orang. MOW 17 orang. Skrining kanker payudara 56 orang," ujarnya

Ia menyebut pendaftaran dibuka sejak 7 hingga 31 Juli 2025 dan dilakukan secara langsung ke rumah sakit.

"Peserta yang datang umumnya berasal dari wilayah Kota Bandar Lampung dan sekitarnya," ujarnya.

Untuk memastikan kualitas layanan, pihaknya bekerjasama dengan berbagai dokter spesialis dari luar daerah.

Di antaranya dua dokter bedah plastik dari RS Muhammadiyah Palembang, yakni dr Iqmal Perlianta dan dr Pipit Hendri Yani.

Selain itu, tim medis terdiri dari dokter spesialis mata, bedah, kandungan, onkologi, anestesi, hingga radiologi.

"Semua tindakan dilakukan sesuai standar medis dengan tim profesional, termasuk untuk pasien anak-anak dan lansia," ujarnya.

Ia mengatakan kegiatan ini menunjukkan masih tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan gratis.

"Banyak peserta berasal dari keluarga kurang mampu yang ikut program ini, seperti bibir sumbing atau katarak," tukasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved