Berita Viral
Mural One Piece di Sragen Dihapus Aparat, Gambar Besar Jolly Roger Terpampang di Jalanan Semarang
Viral mural anime One Piece di jalan kampung di Sragen, Jawa Tengah dihapus warga, di bawah pengawasan aparat TNI dan Polri.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Tengah - Viral mural anime One Piece di jalan kampung Dukuh Ndayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dihapus warga, di bawah pengawasan aparat TNI dan Polri.
Video aparat TNI Polri turun tangan mengawasi penghapusan mural One Piece ini ramai di media sosial (medsos) hingga Senin (4/8/2025).
Video viral mural One Piece berdurasi 45 detik menampilkan gambar tengkorak lambang bajak laut Shirohige.
Penghapusan mural anime One Piece tersebut memicu kekecewaan di kalangan masyarakat.
Mural One Pieces tersebut disebut-sebut awalnya sengaja dibuat untuk meramaikan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Tapi akhirnya diminta dihapus karena lambang One Piece sedang viral dan dianggap memecah belah persatuan.
Mural di Semarang
Berbeda dengan mural One Piece di Sragen yang dihapus atas permintaan aparat, gambar tengkorak bertopi jerami terpampang mencolok di jalanan kampung di Semarang.
Gambar lambang One Piece terpampang jelas di atas aspal di perkampungan Kota Semarang, yang sudah mengering sebagian.
Tangan-tangan mereka sibuk menggoreskan kuas pada pola tengkorak bertopi jerami yang telah lebih dulu digambar dengan kapur.
Warna putih dan hitam mendominasi langkah awal pengerjaan mural putih untuk dasar tengkorak, hitam untuk mata bundar kosong dan garis silang tulang.
Di sisi lain, seorang remaja memegang ember kecil berisi cat kuning terang, bersiap menambahkan warna ikonik pada topi jerami yang menjadi ciri khas karakter Luffy.
Fenomena pengibaran bendera One Piece Jolly Roger bajak laut Topi Jerami di sejumlah kampung atau mural jalanan belakangan ini menjadi sorotan publik, terutama ketika simbol tersebut muncul bersamaan dengan momen perayaan Hari Kemerdekaan.
Bagi sebagian remaja, bendera tersebut bukan sekadar lambang bajak laut fiksi, melainkan simbol kebebasan, solidaritas, dan perlawanan terhadap ketidakadilan, sebagaimana yang diperankan tokoh Luffy dan kawan-kawannya dalam cerita.
Namun di sisi lain, muncul pula kekhawatiran dari sebagian kalangan bahwa simbol-simbol seperti ini bisa disalahartikan sebagai bentuk provokasi atau kritik tersembunyi terhadap negara, meski bagi para pembuatnya, hal itu semata-mata adalah bentuk ekspresi kreatif dan kecintaan terhadap budaya populer.
Setiawan, salah satu perwakilan remaja di kampung itu, menjelaskan bahwa mural-mural tersebut merupakan hasil kreativitas anak-anak muda di lingkungan mereka.
"Memang setiap tahunnya jalan kampung kami dihias dan dilukis menjelang 17 Agustus. Gambar-gambar itu datang dari ide anak-anak sendiri," ujarnya, Sabtu (2/8/2025)
Menurutnya, tokoh anime seperti Luffy dan bendera bajak laut Topi Jerami dipilih karena tengah populer di kalangan remaja.
“Sosok One Piece itu memang lagi digandrungi anak muda sekarang. Mereka suka, jadi ya diekspresikan lewat lukisan. Bukan cuma tahun ini, setiap tahun juga sering digambar,” ujar Setiawan.
Sebagai pecinta anime, ia mengaku memahami karakter-karakter dalam One Piece yang sering kali membela yang tertindas dan menolak tirani. Tapi menurutnya, hal itu tak perlu ditafsirkan berlebihan.
“Itu cuma bentuk kritikan, bukan ajakan untuk memberontak. Anak-anak ini juga enggak sampai sejauh itu mikirnya. Mereka cuma gambar tokoh favorit mereka," jelasnya.
Lukisan One Piece yang memicu diskusi publik itu, menurut Setiawan, justru bisa jadi momentum untuk melihat bagaimana anak-anak muda mengekspresikan diri melalui budaya populer.
“Ini kan sebenarnya ekspresi. Harusnya kita bisa bijak melihatnya. Cuma gambar anime, enggak perlu dibawa ke mana-mana," sambungnya.
Kampung itu, seperti banyak wilayah lainnya, memang memiliki tradisi menghias lingkungan menjelang Hari Kemerdekaan.
Dari bendera merah putih hingga mural-mural berwarna, semangat gotong royong dan kebebasan berekspresi menjadi ciri khasnya.
Dan mungkin, dalam semangat itulah lukisan Jolly Roger di gang kecil ini justru menyampaikan pesan yang lebih dalam tentang kebebasan berpendapat, keberanian menjadi diri sendiri, dan semangat anak muda dalam merayakan kemerdekaan dengan cara mereka.
Bendera One Piece di ambulans
Viral mobil ambulans di depan kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, memasang bendera One Piece.
Bendera One Piece berkibar di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah jelang aksi protes kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Mengutip TribunJateng.com, bendera tersebut terpasang di bawah Bendera Merah Putih pada tiang yang sama, terpancang di sebuah mobil ambulans, Minggu (3/8/2025)..
Mobil ambulans tersebut terparkir di sebelah barat Kantor Bupati Pati sejak Jumat (1/8/2025).
Lokasi itu merupakan posko penggalangan donasi untuk aksi unjuk rasa pada 13 Agustus 2025 nanti, diinisiasi kelompok yang mengatasnamakan Masyarakat Pati Bersatu.
Fenomena bendera One Piece yang banyak berkibar di Indonesia jelang HUT ke-80 RI viral di media sosial.
Padahal sejak 1 Agustus 2025, masyarakat Indonesia diwajibkan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Namun jelang HUT Ke-80 RI, sejumlah masyarakat Indonesia tampak mengibarkan bendera One Piece bergambar tengkorak dengan topi jerami.
Bendera hitam dengan gambar tengkorak memakai topi jerami tersebut merupakan bendera milik kelompok bajak laut Mugiwara Luffy dari serial anime One Piece.
Ternyata pengibaran bendera One Piece sebagai aksi protes kebijakan Pemkab Pati atas kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Koordinator aksi penggalangan dana, Teguh Istiyanto menuturkan, pihaknya lah yang memasang bendera One Piece tersebut.
Pemasangan bendera One Piece, ujarnya, merupakan bagian dari aksi protes.
"Maksud kami memasang bendera One Piece, kami ingin mengungkapkan simbol kekhawatiran dan keprihatinan kami,"
"Agustus harusnya merayakan kemerdekaan, tapi alangkah sedihnya kondisi rakyat Indonesia sekarang,"
"Kemerdekaan belum menyentuh nasib rakyat," kata dia.
Ia menuturkan, kemerdekaan belum sepenuhnya dirasakan oleh rakyat.
Menurutnya, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan yang memperberat beban hidup rakyat, termasuk menaikkan pajak.
"Makanya kami lakukan penggalangan donasi untuk demo 13 Agustus,"
"Kami tidak ada promotor, tidak ada orang politik yang masuk."
"Ini aksi murni dari masyarakat, kami butuh bantuan donasi demi terselenggaranya unjuk rasa 13 Agustus," jelas Teguh.
Lantas, apakah bendera One Piece memiliki makna khusus?
Berikut asal-usul dan arti bendera One Piece
Bendera One Piece ini muncul dalam manga dan anime Jepang yang sangat populer berjudul 'One Piece'.
Anime ini diciptakan oleh Eiichiro Oda, menceritakan petualangan sekelompok bajak laut bernama Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy dalam pencarian harta karun legendaris bernama "One Piece" untuk menjadi Raja Bajak Laut.
Dilansir dari Logomak, logo legendaris One Piece yang diperkenalkan pada 1999 dirancang dengan perpaduan apik antara visual yang menarik dan tipografi yang penuh makna.
Simbol topi jerami dalam logo bukan sekadar elemen dekoratif, melainkan representasi dari nilai-nilai utama yang dijunjung sang tokoh utama yaitu Luffy yang dijuluki bajak laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates).
Bendera One Piece merepresentasikan kebebasan, loyalitas, dan tekad untuk melindungi sahabatnya.
Bendera bajak laut Topi Jerami bukan sekadar ikon dari dunia fiksi One Piece.
Logo yang menampilkan tengkorak tersenyum dengan topi khas Luffy ini sarat dengan pesan simbolik yang menggambarkan nilai-nilai utama kru dan karakter sang kapten.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/8/2025), berikut makna di balik setiap elemen dalam logo ikonis tersebut:
Tengkorak dan tulang bersilang
Sebagai elemen klasik Jolly Roger, simbol ini menandakan identitas bajak laut.
Topi jerami
Topi yang dikenakan tengkorak bukan sembarang aksesori. Ini adalah warisan dari Shanks si Rambut Merah kepada Luffy, yang menjadikannya simbol impian, kebebasan, dan tekad yang tak tergoyahkan.
Senyuman lebar
Ekspresi ceria pada tengkorak menggambarkan semangat khas Luffy yang menggambarkan kebebasan dan kegembiraan bahkan di tengah bahaya.
Asal-usul Bendera One Piece
Dilansir dari Zenbusiness, Kamis (13/3/2025), ada beberapa teori mengenai asal-usul nama Jolly Roger.
Salah satunya menyebut bahwa nama tersebut berasal dari istilah Perancis “jolie rouge” atau "merah cantik", mengacu pada bendera merah yang konon digunakan bajak laut Perancis untuk melambangkan kekejaman.
Teori lain mengaitkan istilah itu dengan kata “rogue” yang berarti penipu.
Sementara itu, ada pula yang percaya bahwa istilah "Old Roger" merujuk pada julukan lama untuk sosok Iblis, memperkuat kesan mengerikan dari lambang tersebut.
Logo resmi One Piece yang diperkenalkan pada 1999 bukan sekadar tulisan biasa, setiap elemen visual di dalamnya mengandung makna.
Huruf "O" di awal logo menampilkan tengkorak memakai topi jerami, lengkap dengan tali yang dijepit di mulutnya dan tulang bersilang sebagai latar.
Huruf "I" diganti dengan siluet karakter utama yang berdiri tegak, menambah sentuhan naratif dalam desain.
Sedangkan huruf "E" dimodifikasi menyerupai jangkar, dengan tali yang melilit seluruh rangkaian huruf sebagai simbol perjalanan dan keterikatan dengan laut.
Warna logo pun menyampaikan nuansa tematik yang kuat, biru gradasi menggambarkan lautan, sementara elemen tengkorak didominasi warna hitam-putih, topi dengan sentuhan kuning dan merah, serta tali berwarna coklat.
Tipografi yang tebal, memanjang, dan bersudut tajam memperkuat kesan berani dan agresif, cerminan semangat bajak laut dalam kisah ini.
Penjelasan akademisi makna Bendera One Piece sebagai simbol protes
Fenomena pengibaran bendera One Piece jelang HUT Ke-80 RI ini menjadi perhatian Peneliti Kebijakan Publik, Riko Noviantoro.
Riko menilai fenomena pengibaran bendera One Piece yang viral menjelang HUT RI ke-80 merupakan bentuk kepekaan masyarakat terhadap situasi sosial yang semakin kompleks.
Menurutnya, ekspresi kritik dan sindiran ini lahir sesuai karakter masyarakat Indonesia yang kreatif dalam menyampaikan aspirasi.
“Bendera One Piece menjadi simbol kritik publik terhadap kondisi sosial, terutama ditujukan kepada pemerintah sebagai penyelenggara negara,” ujar Riko dalam wawancara dengan Tribun Bekasi, Kamis (31/7/2025).
Ia membandingkan fenomena ini dengan munculnya simbol “Indonesia Darurat” yang menggunakan lambang Garuda beberapa waktu lalu, sebagai bentuk respons masyarakat terhadap situasi politik.
Riko menekankan bahwa pemerintah perlu merespons kritik tersebut sebagai masukan untuk perbaikan kebijakan.
“Ini sama halnya dengan simbol Indonesia Darurat yang muncul sebelumnya. Pemerintah harus peka membaca isyarat ini sebagai refleksi dinamika sosial,” tambahnya.
Di media sosial sendiri , banyak warganet membagikan foto bendera bergambar tengkorak hitam khas One Piece yang dikibarkan di berbagai lokasi, seperti truk, pagar rumah, hingga atap bangunan.
Dalam keterangan unggahan, sejumlah pengguna menjelaskan bahwa aksi ini merupakan ekspresi kekecewaan terhadap kinerja pemerintah, bukan terhadap negara Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di jateng.tribunnews.com
Besok Demo Buruh Besar-besaran di Depan DPR RI, Tuntut Perbaikan Nasib |
![]() |
---|
Kesal 9 Tahun Pacaran Tak Kunjung Dinikahi, Wanita Tuntut Eks Pacar Rp1 M |
![]() |
---|
Bupati Sudewo Ngotot Tak Mau Mundur, Janji Bakal Istikamah dan Amanah |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Dukung Polisi Tangkap Pendemo Anarkis Meski Masih di Bawah Umur |
![]() |
---|
Pengakuan Janggal Pelaku Penculikan Bocah 4 Tahun, Klaim Hanya Ingin Menolong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.