LPA Lampung Tengah Desak Polisi Bekuk Guru Pelaku Asusila Sesama Jenis 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lampung Tengah mendesak kepolisian untuk menangkap pelaku asusila sesama jenis yang menyasar siswa SMP.

Kepada Tribun Lampung, Ketua LPA Lampung Tengah Eko Yuono menyampaikan kekecewaannya terhadap proses hukum dalam kasus yang dilakukan oknum Guru Honorer SMP Negeri 1 Sendang Agung berinisial AK.

Sebab, kata Eko, hingga saat ini pihak kepolisian belum menangkap AK, dan baru melakukan pendalaman laporan kasus saja. 

"Polisi harus segera bisa menangkap pelaku apalagi sudah naik sidik, lha nunggu apa lagi, keburu terduga (AK) melarikan diri," kata Eko saat dikonfirmasi Tribun Lampung, Rabu (13/8).

Terlebih lagi, lanjutnya, Eko kecewa terhadap terduga pelaku yang notabene adalah guru.

Dia mengatakan, guru yang seyogyanya digugu dan ditiru justru melakukan perbuatan amoral dan menyimpang.

Sampai hari ini, kata Eko, LPA sudah menerima sebanyuak 82 laporan kejahatan seksual dan yang menjadi korban adalah anak-anak.

Dengan adanya pelecehan seksual ini, Eko justru meminta kepolisian tegas dalam mengambil tindakan, bukan untuk dianggap enteng dan ditunda-tunda.

"Sudah nggak kebendung lagi Mas, tiap minggu korban (kejahatan seksual) berjatuhan. Ini kan perkara extra ordinary. 

Jadi yo musti penangananya harus luar biasa juga karena perkara kejahatan sekual sesama jenis ini masuk kategori kejahatan seperti narkotika dan teroris,"

"Termasuk tuntutan dan vonisnya juga harus luar biasa, jangan sampai kasus seperti ini dianggap enteng. Ini tidak main-main perkara seksual di Lampung Tengah," ujarnya.

Sebelumnya, Polsek Kalirejo mendalami laporan kasus asusila yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru honorer berinisial AK yang mengajar di SMP Negeri 1 Sendang Agung, Kabupaten Lampung Tengah. 

Perkara asusila  sesama jenis yang terjadi dalam lingkup sekolah jenjang SMP di Lampung Tengah ini telah sampai di tahap penyidikan.

Polsek Kalirejo pun saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Meski demikian, pihak kepolisian belum melakukan penahanan atau menaikkan status terlapor dari saksi menjadi tersangka.