Berita Lampung
Siswa Sekolah Rakyat Lampung Berbagi Pengalaman Tinggal di Asrama
Sebagai bagian dari konsekuensi menjadi siswa Sekolah Rakyat, mereka harus tinggal di asrama yang berada di kompleks gedung.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Suasana berbeda terlihat di lingkungan Sekolah Rakyat atau Sekolah 32 Lamsel, Lampung.
Sejak 15 Agustus 2025, sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat resmi menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Sebagai bagian dari konsekuensi menjadi siswa Sekolah Rakyat, mereka harus tinggal di asrama yang berada di kompleks gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung.
Bagi sebagian besar siswa, ini adalah pengalaman pertama mereka jauh dari keluarga.
Meski begitu, semangat mereka untuk belajar dan mengenal dunia baru begitu terlihat.
Salah satu siswa bernama Putra Rizki pun berbagi pengalaman setelah hampir sepekan menjalani MPLS di Sekolah Rakyat.
“Alhamdulillah betah. Di sekolah juga asyik, ketemu teman baru. Gurunya baik-baik semua,” ujar Putra saat diwawancarai Tribunlampung.co.id, Rabu (20/8/2025).
Meski begitu, Putra tak menampik ada kawan seasramanya yang sempat pulang karena rindu rumah.
“Ya, ada teman yang pulang sebentar, mungkin kangen orang tua. Tapi akhirnya balik lagi ke sini. Kami saling menguatkan satu sama lain,” katanya.
Bagi Putra, pengalaman di sekolah rakyat sangat berkesan.
Ia pun menyimpan mimpi besar untuk masa depannya.
“Insya Allah ke depan saya ingin kuliah di luar negeri. Cita-citanya jadi astrofisikawan. Semoga kami di sini bisa betah dan jadi pribadi yang baik,” tuturnya penuh harap.
Cerita serupa datang dari siswi bernama Maria.
Ia mengaku senang bisa menemukan banyak pengalaman baru.
“Sekolah di sini seru banget, punya pengalaman baru, semua teman dan guru juga baik,” tutur Maria.
Menurutnya, materi MPLS masih seputar pengenalan sekolah dan adaptasi antarsiswa.
“Tempat tinggalnya nyaman, fasilitas juga baru. Memang ada beberapa teman yang masih belajar beradaptasi, tapi kami saling dukung,” ungkapnya.
Maria pun memiliki cita-cita mulia.
Ia ingin melanjutkan kuliah jurusan bahasa Inggris, lalu menjadi dosen atau arkeolog.
“Semoga saya betah di sini, bisa terus belajar, dan kelak bisa meraih cita-cita,” pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Disdikbud Bentuk Tim Khusus Tangani Dugaan Bullying di SMAN 9 Bandar Lampung |
![]() |
---|
UMKM di Lampung Didominasi Level Mikro, Terbanyak Perdagangan |
![]() |
---|
7 Ton Kopi Bubuk Lampung Senilai Rp 753 Juta Diekspor ke Hong Kong |
![]() |
---|
Tapis Pringsewu dari Hobi Menjadi Ladang Rezeki |
![]() |
---|
Kucuran Rp 200 T dan Perpanjangan PPh 0,5 Persen Dinilai Akan Dorong Pertumbuhan UMKM Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.