Berita Lampung
Pedagang Sembako di Lampung Tengah Kesulitan Dapat Pasokan Minyakita
Stok minyak goreng yang saat ini sulit dicari atau stoknya terbatas hanya Minyakita yang sedikit sulit. Sementara merk lain di pasar sangat tersedia.
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Pemerintah Provinsi lampung sempat beberapa waktu lalu menyoroti harga satu kebutuhan pokok yang dijual melebihi harga standar atau Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Minyak Kita.
Pada Jumat (22/8/2025) lalu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mendapati harga minyak goreng kemasan yang dijual di Pasar Natar, Lampung Selatan masih dijual Rp 17.000 per liter.
Namun, realita di lapangan, harga satu liter minyak goreng Minyakita di tiap-tiap pasar di Provinsi Lampung bervariasi. Meski demikian, rentang harga umum yang dipakai para pedagang di kisaran Rp 16.000 hingga Rp 18.000.
Santoso Raharjo (30) selaku pedagang sembako di Pasar Tradisional Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah misalnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku di wilayah tersebut di harga Rp 17.500 untuk minyak goreng kemasan 1 liter Minyakita.
"Modal yang kami keluarkan untuk belanja (Minyakita) Rp 15.600. Itupun stok minyakita sedikit langka, tapi kalau merk lain stok banyak," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya, stok minyak goreng yang saat ini sulit dicari atau stoknya terbatas hanya Minyakita yang sedikit sulit, selebihnya untuk merk lain, di toko pasar sangat tersedia.
Kendati demikian, Santoso mengaku, dengan keterbatasan stok Minyakita tidak menyurutkan animo pembeli mencari minyak goreng.
Bahkan, pembeli tidak ada respon apapun ketika mendapati harga sedikit di atas HET, khususnya untuk Minyakita saat kondisi sedang langka.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa mengambil opsi minyak curah, apabila ingin mendapatkan minyak serupa seperti Minyakita tatkala stoknya sedang sulit.
"Minyak curah di toko-toko masih tersedia, banyak. harganya antara Rp 15.000- Rp 16.000. Peminat minyak curah juga hampir sama jika dibandingkan dengan konsumen Minyakita karena selisih harga tidak terlalu jauh, dan soal kualitasnya juga kurang lebih sama sih,"
Sementara, Nabila Dwi selaku konsumen pasar tersebut mengaku, ketersediaan minyak goreng di pasar tersebut masih mudah untuk dicari.
Dia mengaku masih bisa mendapatkan minyak goreng berbagai merk dengan harga yang sesuai dengan kantongnya.
"Kalau minyak sih masih gampang nyarinya, Minyakita juga ada kok, kalau harganya ya masih lumrah," kata dia kepada Tribunlampung.co.id saat sedang berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Punggur.
Bagi dirinya sebagai Ibu Rumah Tangga dengan 3 orang anggota keluarga, kebutuhan minyak goreng tiap bulannya menghabiskan 7 - 8 liter.
Merk minyak goreng yang biasa dia pakai pun menggunakan Minyakita. Namun dia mengaku tidak ketergantungan untuk selalu menggunakan minyak merk tersebut.
Dalam artian, apabila Minyakita mengalami kelangkaan, dia masih bisa mendapatkan minyak goreng kemasan lain, meskipun harganya lebih mahal.
"Kalau nggak ada Minyakita, biasanya pakai Rose Brand. Ya biasa aja sih, maksudnya selama masih ada minyak goreng ya nggak papa, nggak harus Minyakita, minyak curah pun oke kalau kepepet," pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)
Minyakita
Tribun Lampung Bakal Gelar Even RUN Lampung 10K 2025, Total Hadiah Puluhan Juta |
![]() |
---|
Pelaku Curanmor di Tanggamus Acungkan Sajam ke Warga |
![]() |
---|
Bakrie Power Minat Investasi Energi Baru Terbarukan di Lampung |
![]() |
---|
Rumah Kebakaran di Pringsewu, Mobil Damkar Baru Datang 1 Jam Kemudian |
![]() |
---|
Stok Beras Gudang Bulog Lampung 150.000 Ton, Bisa Bantu Jambi dan Bengkulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.