Pengakuan Wanita yang Menyaksikan Langsung Kesaktian Soeharto Saat Masih Jadi Presiden

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Soeharto pada saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 21 Mei 1998.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Pada 1984, Hj Baiq Hartini membuka warung kecil di Kuta, Bali.

Perempuan kelahiran Lombok 1956 itu berjualan ayam Taliwang.

Mungkin cocok di lidah, warungnya cepat populer.

Sehingga dua tahun kemudian, ia telah membuka tujuh gerai di Bali.

Hal itu seperti mimpi rasanya.

“Pada 1990, ada utusan dari Istana Tampaksiring meminta saya memasak untuk acara di Istana.”

Istana Tampaksiring merupakan istana yang dibangun setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring, Gianyar, Bali.

Baca: 10 Artis Cantik Indonesia yang Berprestasi Akademik, 3 Doktor dan 7 Master

Ia merasa tersanjung, rumah makan sederhana miliknya dipercaya menyiapkan makanan, untuk para ajudan dan pengawal presiden.

Tetapi, ia agak heran, pemeriksaan terhadap dirinya begitu ketat.

Selain petugas keamanan dan intel, petugas kesehatan juga meneliti bahan makanan.

Dan sesudah makanan matang, ada tim dokter dan petugas laboratorium mencicipi masakan tradisional Lombok, yang digelar prasmanan itu.

“Rupanya, itu acaranya ulang tahun perkawinan Pak Harto (Soeharto) dan Bu Tien (Siti Hartinah),” kisah ibu tiga anak itu.

Saat itu, ia merasa bersyukur bisa berhadapan dengan RI 1 dan keluarganya.

Bahkan, tamu-tamu penting dan terkenal yang selama ini hanya bisa ia lihat di televisi.

Halaman
1234

Berita Terkini