Gagal Mencuri Motor Akibat Tepergok Pemilik Toko, 2 Pelajar Bercelana SMA Acungkan Senjata Api

Penulis: Teguh Prasetyo
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua anggota kawanan curanmor mencoba menggasak sepeda motor di tempat parkir ruko, Jalan Ryacudu, dua jalur, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Kamis (30/8/2018) siang. Dari rekaman CCTV, satu orang di antaranya tampak mengacungkan senjata api begitu tepergok pemilik ruko.

Saat pemilik ruko memergoki, lanjut Aldi, tiba-tiba pelaku yang memakai masker mengacungkan senpi.

Keduanya kemudian lari, lantas kabur bersama rekannya yang mengendarai motor.

"Yang pakai masker ngacungin beceng (senpi). Nah pemilik rukonya ngacungin (senjata tajam) golok sambil ngejar. Dua orang itu lari, terus kabur sama satu orang yang ngendarain motor," tandasnya. 

Baca: Sehari, Polda Lampung Ungkap Curat dan Curanmor Sekaligus

Polsek Sukarame pun memperketat wilayah hukum setempat, mengingat peristiwa pencurian hingga percobaan pencurian motor menggunakan senpi telah meresahkan warga.

"Yang jelas, kami lakukan pengejaran dengan cara hunting (memburu) dan patroli. Bahkan kami pancing," kata Kapolsek Sukarame Komisaris Mulyadi.

Terkait apakah korban percobaan pencurian pada Kamis 31 Agustus 2018 lalu melapor, Mulyadi mengaku hingga saat ini korban tidak mengadu ke kepolisian.

"Karena tidak ada kerugian, jadi korban tidak melapor. Tapi, kami tetap tangani agar tidak terulang di kemudian hari," tegasnya.

Baca: Niat Pulang Kangen Anak, DPO Curanmor Dibekuk Satreskrim di Bakauheni

Komplotan Pencurian Motor

Sebelumnya tiga pelajar SMA asal Jabung, Lampung Timur, bernama Jefri (18), Sofyan (19), dan Nanto (18)  tertangkap karena masuk dalam komplotan pencurian motor.  

Di dalam menjalankan aksinya, tiga pelajar spesialis pencuri kendaraan bermotor ini hanya butuh waktu 40 detik saja untuk membawa kabur kendaraan bermotor yang diincarnya.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo mengatakan, ketiga pelaku bisa membawa kabur sepeda motor yang terkunci dalam waktu 40 detik.
"Dengan modal kunci T yang dimasukkan kedalam kontak kendaraan yang memang tidak terkunci dengan baik," ungkapnya, Selasa 26 Juni 2018.

Masih kata dia, pelaku ini mengincar kendaraan yang tidak terparkir dengan baik oleh penggunanya.

"Setelah dapat langsung dibawa langsung, untuk itu, barang bukti yang kami amankan diantaranya satu unit sepeda motor curian, kunci letter t dua set dan dua kunci sepeda motor," tutupnya.
Bahkan salah satu aksinya, terekam kamera CCTV.

Pada rekaman tersebut, ketiganya tampak berbagi peran saat melakukan pencurian motor. 

Baca: Usai Kejar-kejaran 2 Km Pelaku Curanmor Dikandangkan di Mapolsek Bahuga

Meski terekam CCTV saat melakukan pencurian di Jalan Pulau Enggano, Sukarame, Bandar Lampung, tiga kawanan spesialis pencuri motor ini baru terciduk polisi saat mengambil motor di daerah Way Halim, Bandar Lampung. 

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo menuturkan, penangkapan tiga sekawan ini bermula saat ketiga pelaku berhasil memetik satu unit sepeda motor Honda Beat warna orange di daerah Way Halim, Jumat malam, 23 Juni 2018.

"Kemudian korban melaporkan kejadian ini dan anggota tim Tekab 308 langsung bergerak melakukan hunting dan pengejaran terhadap pelaku," ungkapnya saat gelar ekspose, Selasa 26 Juni 2018.

pelajar curanmor (Tribunlampung/Hanif)

Dari hasil pengejaran, lanjut Harto, anggota Tekab 308 Polresta Bandar Lampung mendapati ketiganya sedang melarikan diri dengan membawa hasil curiannya ke kampung halamannya.

"Belum sampai keluar Bandar Lampung, tim berhasil membekuk ketiganya di perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan, dan ketiganya langsung kami bawa ke kantor untuk diamankan," tuturnya.

Masih kata Harto, dari hasil pengembangan, ternyata ketiga pelaku ini masih bersekolah kelas 3 SMA.

"Ya benar, pelaku ini ternyata masih berstatus pelajar yang masih kelas tiga di salah satu sekolah negeri," ujarnya.

Bahkan salah satu pelaku terpaksa mendapat hadiah timah panas.

Kompol Harto Agung Cahyo menuturkan, salah satu pelaku yakni Jefri terpaksa dihadiahi timah panas di kaki sebelah kanan karena berusaha melawan.

"Kami beri tembakan peringatan tapi tidak digubris, maka kami lakukan tindakan jelas terukur," tuturnya.

Masih kata Harto, Jefri sendiri berperan sebagai eksekutor dalam setiap aksi.

Halaman
123

Berita Terkini