Rencananya warga yang dievakuasi ini akan dibawa melalui pelabuhan Bakauheni dan BBJ.
Sebagian warga yang telah dievakuasi kemarin, ditempatkan di lapangan tenis Indoor, Kalianda.
Pasca terjadinya terjangan gelombang tsunami yang melanda kawasan pesisir Lampung Selatan dan
Banten, warga yang tinggal di pulau Sebesi sempat terisolir.
Pulau Sebesi bahkan baru bisa ditembus tim tanggap darurat pada Senin (23/12) lalu.
• BREAKING NEWS - Delapan PNS Jadi Saksi di Sidang Lanjutan Zainudin Hasan
Selain potensi kembali terjadinya terjangan tsunami, peningkatan aktivitas GAK pada akhir pekan ini turut menjadi alasan warga dievakuasi.
Pulau Sebesi sendiri merupakan pulau terdekat berpenghuni dari kawasan GAK.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda terus menunjukan peningkatan.
Suara letusan GAK masih terdengar jelas dari pulau Sebesi.
"Suara letusannya tidak pernah berhenti. Terdengar jelas kalau dari pulau Sebesi," kata Kasat Polair Polres Lampung Selatan Iptu Yaya Sudrajat, Rabu (26/12/2018).
Yayat berada di Pulau Sebesi untuk melakukan evakuasi warga. Aktivitas GAK terus menunjukan peningkatan.
BMKG bersama dengan Badan Geologi terus memantau aktivitas tremor GAK.
Kondisi cuaca serta gelombang laut di sekitar kawasan gunung api yang berada di selat Sunda juga dipantau.
Melalui siaran pers pada selasa (25/12) malam, BMKG pun telah menghimbau masyarakat untuk waspada.
Dan menghindari/tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter hingga 1 kilometer dari bibit pantai.
Tiga BUMN
Kepedulian terhadap para korban bencana tsunami terus bergulir.
• Tergiur Harga Murah, Warga Tuba Tertipu Beli Motor Via Facebook, Pelaku Mengaku Anggota Polwan
Kali ini datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PTPN Group, yang menyerahkan bantuan.