Kasus Suap Lampung Selatan

BREAKING NEWS - Paket Proyek di Dinas PUPR Lampung Selatan Jadi Bancakan LSM dan Wartawan

Penulis: hanif mustafa
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sidang kasus dugaan suap proyek Dinas PUPR Lampung Selatan di Pengadilan Negeri Tipikor Tanjungkarang, Senin, 18 Februari 2019. Dalam sidang, terungkap bahwa paket proyek di Dinas PUPR Lampung Selatan juga menjadi bancakan kalangan LSM dan wartawan.

"Saya lupa berapa. Tapi, saya serahkan empat kali tahapan ke Agus BN sesuai perintah Hermansyah," tuturnya.

Ruswan mengaku komitmen fee tersebut sedikit dipaksa.

Lantaran kesepakatan awal fee hanya 2,5 persen dan hanya untuk peserta lelang.

"Setelah selesai pekerjaan, tiba-tiba Pak Hermansyah meminta dengan menyampaikan, 'Tolong diserahkan kewajibannya. Jika tidak bayar, berimbas pada pekerjaan lainnya,'," tandas Ruswan.

BREAKING NEWS - Sebelum Zainudin Hasan Terjerat Kasus Suap, PT KKI Dapat Proyek Rp 42 Miliar

 

27 Proyek Senilai Rp 116 Miliar

Hanya dalam tempo dua tahun, perusahaan milik Zainudin Hasan mendapatkan 27 proyek senilai Rp 116 miliar tanpa dikenai fee 20 persen.

Perusahaan tersebut adalah PT Krakatau Karya Indonesia (KKI).

Hal itu terungkap dalam persidangan kasus dugaan suap proyek Dinas PUPR Lampung Selatan dengan terdakwa Bupati nonaktif Lampung Selatan Zainudin Hasan di Pengadilan Negeri Tipikor Tanjungkarang, Senin, 18 Februari 2019.

Kepada anggota majelis hakim Baharudin Naim, Direktur PT KKI Bobby Zulhaidir mengaku PT KKI selama 2017 hingga 2018 mendapatkan total 27 proyek senilai Rp 116 miliar.

Rinciannya, 12 proyek senilai Rp 38 miliar pada 2017 dan 15 proyek sebesar Rp 78 miliar pada 2018.

Menariknya, tidak seperti rekanan lain, PT KKI tidak dikenai kewajiban fee 20 persen.

"Jadi setelah saya mendapat proyek 2017, kemudian Anjar jadi Kadis PUPR, dan saya diminta Zainudin Hasan untuk berkoordinasi dengan Anjar," papar Bobby.

Kemudian Bobby mendapat kabar bahwa PT KKI mendapatkan 12 paket proyek.

"Waktu itu anggaran sekitar Rp 38 miliar," ucapnya.

Untuk mengerjakan 12 paket proyek tersebut, Bobby mengaku meminjam 12 nama perusahaan lain.

"Saya minta (Ahmad) Bastian untuk jadi pelaksana lapangan, dan saya ketemu Imam (Sudrajat) untuk mencari bendera perusahaan lain," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini