Banjir di Tanggamus

Banjir Ancam Kecamatan Wonosobo dan Kota Agung Barat, Warga Khawatir Sebagian Tanggul Sudah Tipis

Penulis: Tri Yulianto
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tanggul sungai Way Belu yang rusak di titik Pekon Belu, Kecamatan Kota Agung Barat.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Warga beberapa pekon di Kecamatan Wonosobo dan Kota Agung Barat mulai khawatir ancaman banjir yang timbul sewaktu-waktu.

Hal ini karena beberapa titik tanggul di sungai Way Ngarip yang mengalir di Kecamatan Wonosobo dan tanggul sungai Way Belu, di Kec. Kota Agung Barat rusak.

Jika volume air sungai tinggi dan debitnya kuat tanggul bisa jebol.

Dan itu memungkinkan terjadi dalam musim hujan saat ini.

Selain intensitas hujan tinggi, kondisi tanggulnya juga sudah tipis.

Menurut Astari, warga Pekon Padang Ratu, selama ini memang sepanjang sungai Way Nyarip termasuk lokasi aman.

BREAKING NEWS 4 Pekon di Tanggamus Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 50 Cm

Puluhan Rumah di Sidomulyo Terendam Banjir

Pemprov Lampung Terus Mantabkan Kesiapan Embarkasi Haji 2020, Ini Beberapa Hal yang Perlu Dilengkapi

Empat Mantan Anggota DPRD Lampung Tengah Divonis 4 Tahun Penjara, Hak Politik Juga Dicabut

Namun karena sudah ada beberapa tanggul sungai yang tipis status itu berubah.

"Sekarang sebagian besar tanggul sungai Way Ngarip dari Pekon Padang Ratu sampai Lakaran sudah tipis. Itu membuat khawatir," kata Astari.

Ia mengaku, masyarakat sudah mengetahui dan kini hanya bisa berwaspada.

Sebab banjir bakal mengancam, baik itu untuk lokasi persawaran, kebun atau sampai pemukiman.

Titik-titik tanggul yang tipis umumnya pada belokan alur sungai.

Sebab titik tersebut paling mudah terkikis air yang mengalir.

Selain itu pada tanggul yang rusak juga membuat belokan sungai baru, dampaknya kian menipiskan tanggul.

Kondisi serupa juga terjadi pada titik-titik tanggul di sungai Way Belu, Kota Agung Barat. Seperti pada titik tanggul di Pekon Negara Batin, Pekon Belu dan Pekon Kanyangan.

"Tanggulnya sekarang sudah berkurang jadi airnya sudah dekat rumah. Takutnya kalau banjir nanti, bisa-bisa ambles dan rumah saya hanyut kebawa banjir," ujar Saparudin, warga Pekon Belu.

Halaman
1234

Berita Terkini