Saat ini masyarakat berharap pemerintah dapat segera melakukan normalisasi sungai dan pemasangan bronjong.
Khususnya pada titik-titik tanggul yang sudah rusak.
"Harapan saya cepat dibangun bronjong, karena kalau sudah banjir paling saya cuma bisa pasrah," ujar Saparudin.
Selain kedua kecamatan tersebut banjir juga mengancam Kec. Bandar Negeri Semong, Semaka karena aliran sungai Way Semong dan Way Semaka.
Sementara Dinas PUPR Tanggamus mengaku sungai-sungai tersebut wewenang provinsi. Dan pihaknya telah mengusulkan agar beberapa sungai dinormalisasi termasuk juga bronjong.
"Kami ajukan beberapa sungai besar di Tanggamus. Namun untuk realisasinya kapan, belum bisa dipastikan. Sebab keputusanya ada di Pemprov Lampung," kata Dwi Nopiyanto, Kabid Program PUPR.
Kemudian BPBD Tanggamus juga sudah mengimbau kepada warga untuk mewaspadai bencana banjir. Kecamatan Semaka, Bandar Negeri Semuong, Wonosobo dan Kota Agung Barat masuk dalam zona rawan banjir.
2 Tiang Listrik Roboh, 4 Titik Jalinbar Tertutup Material Longsor dari Batang Pohon hingga Bebatuan
Dua tiang listrik roboh dan empat titik Jalinbar ruas Pekon Pardawaras sampai Pekon Sedayu Kecamatan Semaka tertutup material longsor.
Kondisi jalan tertutupi material dari mulai batang-batang pohon, pasir, tanah dan bebatuan.
Diperkirakan Jalinbar bakal ditutup sampai Jumat (10/1/2020) siang.
Sebab untuk penyingkiran material diperlukan alat berat.
Belum lagi untuk penyingkiran satu tiang listrik yang roboh melintang ke badan jalan.
"Saat ini alat berat sudah di lokasi untuk menyingkirkan tanah di jalan," terang M Thoha, Kepala BPBD Tanggamus.
Sementara ini baru kondisi jalan yang bisa dipantau, sedangkan kondisi pemukiman warga belum sepenuhnya karena kondisi malam hari, dan sebagian listrik padam.