Demo Guru Honorer di Lamteng

BREAKING NEWS Perjuangkan Nasib, Puluhan Guru Honorer di Lamteng Ngeluruk ke DPRD

Penulis: syamsiralam
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dengar pendapat antara guru honorer dengan DPRD Lampung Tengah. BREAKING NEWS Perjuangkan Nasib, Puluhan Guru Honorer di Lamteng Ngeluruk ke DPRD

"Cairnya ya tiap periode dana BOS (bantuan operasional sekolah) cair," beber ibu dua anak ini.

Sementara insentif yang didapat dari Pemkot Bandar Lampung sebesar Rp1,3 juta yang cair tiap enam bulan sekali.

Setelah acara ini para guru akan mencairkan uangnya menggunakan buku tabungan ke Bank.

"Yang insentif dari pemkot itu sebulan Rp 200 ribu, ditambah 100 ribu per enam bulan jadinya sekali cair Rp 1,3 juta. Nggak ada ATM jadi ambilnya pakai buku tabungan," ujar lulusan PGSD Universitas Terbuka itu.

Diakui Yuli anaknya yang pertama kelas 5 SD dan anak ke dua masih TK.

Honor yang didapatkan menurutnya dicukup-cukupkan ditunjang dengan penghasilan suami yang bekerja sebagai buruh.

"Suami saya buruh. Anak pada sekolah semua, ya dicukup-cukupkan," cerita perempuan berhijab yang bahkan sudsh datang sedari pagi pukul 08.00 WIB ini.

Dia hanya bisa berpasrah dan berharap ada pengangkatan PNS melalui K3.

"Katanya sih yang udah umur akan ada pengangkatan honor K3. Saya pasrah sama nasib," tambahnya.

Guru honor lainnya Siti Nurhasanah mengajar di MI Al Muhajirin Kecamatan Panjang.

Perempuan 40 tahun ini mengaku honor sejak tahun 1997.

"Kalau gaji honor dari sekolah Rp 500 ribu tiap bulan yang cair per tiga bulan," beber ibu tiga anak ini.

Siti bersyukur atas perhatian yang diberikan Pemkot Bandar Lampung untuk menyejahterakan guru honor.

"Tadi kata Pak Wali Kota kalau pendapatan daerah semakin baik, tahun depan insentif dinaikkan jadi Rp 1,5 juta per 6 bulan atau Rp 3 juta setahun," ungkapnya.

Menurutnya menjadi guru honor memang pilihan untuk mengabdikan ilmu.

Halaman
123

Berita Terkini