Kapal BBM Ilegal Diamankan di Lampung

KSOP Panjang Sebut Kapal Bermuatan BBM Ilegal Tak Punya Izin SPOG

Penulis: hanif mustafa
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal Empat Saudara 01 bermuatan BBM ilegal ini dipastikan tidak mengantongi izin SPOG (surat persetujuan olah gerak).

Satu Kapal Dilepas

Satgas Trisula Bakamla RI atau Indonesia Sea and Coast Guard (IDNCG) melepaskan satu kapal yang diduga terlibat jual beli BBM ilegal.

Saat ini hanya satu kapal yang diamankan Bakamla RI.

Kasubdit Garopsla Bakamla RI Kolonel Bakamla Imam Hidayat mengatakan, kapal yang diamankan yakni SPOB ES (Empat Saudara) 01.

Imam menjelaskan, kedua kapal tersebut berperan sebagai pembeli dan penjual BBM ilegal.

"Namun kapal penerima (pembeli) bisa jadi korban. Tapi nanti kami tindak lanjuti dengan proses penyidikan lebih lanjut," ucapnya.

Imam menegaskan, pihaknya saat ini masih menelusuri asal-usul BBM tersebut.

Diduga, BBM itu berasal dari pengeboran ilegal di Palembang lantaran sebagian besar merupakan marine fuel oil atau biasa disebut minyak cong.

"Jadi kapal yang diamankan oleh unsur patroli laut Bakamla RI KN Belut Laut 406 yang dikomandani Kolonel Bakamla Heni Mulyono ini memiliki muatan 107 ton. Yang mana jenis HSD (high speed diesel) sebanyak 7 ton dan MFO (marine fuel oil) atau yang dikenal minyak cong sebanyak 100 ton," bebernya.

Sebanyak 107 ton BBM yang diduga ilegal diamankan oleh Satgas Trisula Bakamla RI/Indonesian Coast Guard (IDNCG).

Kasubdit Garopsla Bakamla RI Kolonel Bakamla Imam Hidayat mengatakan, pengamanan kapal SPOB ES (Empat Saudara) 01 yang memuat minyak seberat 107 ton bermula saat kapal Bakamla KN Belut Laut-406 melaksanakan operasi rutin pada Kamis (5/3/2020) lalu.

"Kebetulan operasi berada di Lampung, dan kami menemukan satu kapal SPOB Empat Saudara yang tengah melakukan kegiatan ilegal," ungkapnya di Pelabuhan Bumi Waras, Jumat (6/3/2020).

Pihaknya menyimpulkan kegiatan transfer minyak tersebut ilegal.

Saat diperiksa, tidak ditemukan SPOG (surat persetujuan olah gerak) dari kesyahbandaran setempat.

"Dan sudah kami cek muatan dari kapal tersebut memang sampai saat ini belum bisa menunjukkan asal-usul minyak tersebut," tandasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini