"Saat grand final saya menampilkan tarian Begukha Sekeghumong. Saya latihan tiga kali seminggu. Yang paling sulit itu adalah mendalami arti tariannya. Agar maksud tarian itu bisa sampai ke penonton," cerita dia.
Anita pun kerap merasa kelelahan saat latihan.
Bahkan saraf di bagian kakinya pernah kejepit karena banyak berlatih.
Dan bukan cuma latihan menari, ia juga latihan bermain gamolan. Ini sebagai bagian untuk lolos saat seleksi unjuk bakat.
"Jadi untuk lolos menjadi Puteri Tari Lampung itu banyak syaratnya. Selain tarian kita, ada unjuk bakat, terus wawasan kita terkait budaya dan pariwisata juga diuji. Dan semua itu harus saya lalui di sela-sela waktu kuliah yang cukup padat," cerita wanita yang akrab disapa Rani ini.
Semua kerja kerasnya terbalas ketika dirinya diobatkan sebagai Puteri Tari Lampung 2020 dan akan menjadi wakil Lampung di ajang nasional Pemilihan Putera-Puteri Tari Indonesia 2020.
"Saya bisa mewakili Lampung untuk pemilihan Putera-Puteri Tari Indonesia 2020 di Jakarta, adalah impian saya sejak kecil. Waktu kecil saya ingin sekali bisa menari ke Jakarta seperti tetangga saya," kata gadis kelahiran Liwa 20 Oktober 2001 itu.(Tribunlampung.co.id/jelita dini kinanti)