Paket yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai Rp 15 ribu sampai Rp 49 ribu.
Titik Rahayu Ningsih selaku General Manager Yunna Hotel menjelaskan, untuk menu semur ayam, nasi goreng, nasi goreng babat, bento set mini dan big, tahu gimbal, dan set tajil mulai Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribuan saja.
Rumahkan Karyawan
Sebelumnya pernah diberitakan Tribun, Ketua Tim Pokja Covid-19 BPD Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Lampung, Raban, mengungkapkan sedikitnya 12 hotel di Lampung yang tutup sementara waktu.
"Masing-masing perusahan melihat situasi, jika belum membaik mungkin bisa 14 hari pertama, 30 hari, atau 2 bulan disesuaikan dengan sikon," kata dia belum lama ini.
Menurut Raban, masing-masing pengusaha hotel menerapkan beberapa kebijakan untuk menjaga stabilitas industri perhotelan.
Ada yang merumahkan karyawannya, ada yang membuat kesepakatan antara pekerja dan pengusaha.
"Kondisinya kan sama-sama tahu, mau diapakan lagi. Ada pengusaha memberikan bantuan. Ada juga yang istirahat di rumah namun tidak tidak dibayar sampai kondisi membaik," ujar Raban.
Banyaknya karyawan hotel yang dirumahkan, antara lain diungkapkan Kepala Disnaker Kota Bandar Lampung Wan Abdurrahman, belum lama ini.
Dia menjelaskan, ada 1.083 pekerja di Bandar Lampung yang dirumahkan.
Data itu berasal dari 25 perusahaan yang melapor ke dinas.
Perusahaan terpaksa merumahkan pekerjanya karena terdampak pandemi corona.
"Dari angka 1.083 pekerja ini, pekerja hotel menyumbang paling banyak, ada sekitar 75 persen," ungkapnya.
Pemkot Bandar Lampung pun merilis kebijakan untuk meringankan beban dunia usaha, termasuk perhotelan, dengan menurunkan besaran pajak pendapatan sebesar 50 persen untuk beberapa objek swasta seperti hotel, rumah makan dan objek hiburan lainnya.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, penurunan pajak pendapatan sebesar 50 persen itu berlaku mulai April-31 Mei 2020.