UAH mengatakan sebelum menerima wahyu dari Allah SWT dan diangkat menjadi Nabi serta Rasul, perjuangan Nabi Muhammad SAW tidak mudah.
''Ada kegelisahan dalam beraktifitas, bermuamalah kemudian ingin mendekat kepada Allah SWT,'' jelasnya.
''Lalu beliau putuskan untuk mendekat kepada Allah secara intensif. Maka dipilihlah satu tempat kemudian, yang mana tempat itu sangat sesuai untuk mendekat kepada allah, dipilih kemudian Gua Hira,'' jelas Ustadz Adi.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan, gua hira itu posisinya di Jabal Nur.
Jarak menuju Jabal Nur dari kediaman Nabi Muhammad SAW kurang lebih 6 km.
Mengapa Nabi Pilih Gua Hira?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, kalau diamati sampai ke atas, ternyata di antara sekian banyak gua yang ada di sekitaran Mekkah, gua yang punya desain batu-batuannya yang membentuk guanya, yang menghadap langsung ke arah Kakbah ke arah kiblat itu hanya Gua Hira.
''Ujungnya seakan membentuk suatu teropong. Jadi dari atas bisa melihat keadaan sekitarnya,'' ungkap Ustadz Adi Hidayat.
''Jadi dari situ Nabi SAW mengamati keadaan di sekitarnya. Ada yang mabuk, ada yang berselisih, ada yang macam-macam dan sebagainya,'' lanjutnya.
Ketika mendapati situasi yang tidak nyaman, Nabi SAW masuk ke dalam. Bertaqarrub lagi kepada Allah SWT.
''Ini hikmah pertama."
"Jadi yang ingin disampaikan kepada kita adalah ketika kita berada dalam keadaan ingin mendekat kepada Allah SWT, di tempat manapun, maka carilah tempat yang mampu mendekatkan diri kepada Allah,'' jelasnya
''Itulah prinsip pertama mengapa yang dicari Nabi SAW, gua hira bukan gua yang lain."
"Karena tempat itu memudahkan beliau terhubung dengan Allah SWT,'' jelasnya.
Kedua, menemukan tempat seperti ini tidak mudah.