Dengan utang yang menumpuk ini secara berangsur maka akan dibayarkan.
"Jadi inilah komitmen dari Pemprov Lampung untuk membayarkan utang," ujarnya.
Menurut Nunik, setelah dilantik ingin langsung tancap gas launching kartu petani berjaya.
Karena situasi pada Maret langsung Covid-19 muncul, maka apa yang akan dikerjakan harus tertunda.
"Makanya semua itu harus direm dan semuanya mengutamakan keselamatan rakyat dan akhirnya angggaran tersebut dipangkas," katanya.
Kemudian 50 persen dari belanja itu semuanya dipotong untuk efesiensi dan harus ada penataan yang lebih maksimal.
Maka pada tahun depan dan target pembangunan yang telah disusun bisa tercapai.
Kemudian juga dirasa jalur komunikasi antara kabupaten dan kota juga sudah membaik.
"Infrastruktur sudah maksimal bahwa kita punya target yang harus diselesaikan untuk bekerja maksimal setiap tahunya," katanya.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)