Tribun Tanggamus

Pencarian 7 ABK Kapal Puspita Jaya di Teluk Semaka Masih Nihil

Penulis: Tri Yulianto
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basarnas melakukan penyisiran di Teluk Semaka menuju perairan Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak untuk mencari tujuh ABK Puspita Jaya yang terbalik di Pulau Rakata, Lampung Selatan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Upaya pencarian tujuh anak buah kapal KM Puspita Jaya yang terbalik di Pulau Rakata belum membuahkan hasil.

Menurut Plt Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Lampung Deny Irsyansyah Mezu selaku komandan operasi pencarian mengatakan, pola pencarian dengan penyisiran di perairan Teluk Semaka, sosialisasi dan pemberitahuan ke para nelayan, serta kapal yang berlayar, serta koordinasi dengan TNI AL dan Polairud.

"Sampai sekarang hasil pencarian masih nihil. Kami juga sudah beri tahukan ke nelayan, kapal yang berlayar dan komunikasi dengan TNI AL, Polairud," terang Deny, Senin (22/6/2020).

Ia menjelaskan, penyisiran sudah dilakukan di perairan Kiluan sampai Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak sampai perairan Kecamatan Pematang Sawa.

Sedangkan untuk ke arah perairan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) atau Pesisir Barat masih terkendala cuaca buruk.

Kapal Dihantam Badai di Selat Sunda, 6 Nelayan Diselamatkan Kapal Pesiar AS

Tak Kunjung Ditemukan, Basarnas Terus Cari 7 Korban Kapal Tenggelam di Selat Sunda

Hendak Transaksi di Samping Mal, Pengedar Sabu Diciduk Polda Lampung

Panjang Sumbang Kasus Covid-19 Tertinggi di Bandar Lampung, Herman HN Akan Tutup Lapo Tuak

Basarnas juga mempertimbangkan kondisi cuaca.

Apabila cuaca buruk, pencarian tidak akan diteruskan.

Sedangkan jika cuaca mendukung, pencarian bisa dilakukan dengan penyisiran di laut.

Zona pencarian dibagi menjadi dua.

Di perairan wilayah Tanggamus dan Pesisir Barat, pencarian melibatkan 17 personel.

"Pencarian menggunakan satu kapal untuk yang di Tanggamus. Untuk di Pesisir Barat masih penyisiran di pantai. Personel yang terlibat dari pos Tanggamus, pos Bakauheni, dan dari Basarnas Lampung," terang Deny.

Ia menjelaskan, pencarian di perairan Tanggamus sifatnya hanya dukungan.

Sebab fokus utama pencarian masih di perairan Banten.

Namun alasan dimasukkannya Tanggamus sebagai lokasi pendukung karena secara perhitungan, saat ini arus laut dan angin mengarah ke barat, dalam hal ini Tanggamus dan Pesisir Barat.

"Dari kondisi itu maka dugaanya para korban bisa terbawa arus laut mengarah ke barat. Untuk itu kami diminta bantuannya untuk turut mencari," terang Deny.

Ia mengaku, upaya pencarian masih akan berlangsung sampai 24 Juni. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)

Berita Terkini