TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro berencana melakukan rapid test kepada seluruh guru SD dan SMP di wilayah setempat.
Kepala Disdikbud Kota Metro Ria Andari mengatakan, kebijakan tersebut dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dimulai.
Sehingga tenaga pendidik dapat dipastikan dalam keadaan sehat, aman, dan terkendali.
"Ya ini kita sedang ajukan ke wali kota untuk rapid test. Rencana awal, memang tatap muka tanggal 24 Agustus ini. Tapi kan proses ya. Itu mulai dari sekolah mengajukan ke dinas, kemudian dinas menurunkan tim mengecek apakah sudah siap," bebernya, Jumat (21/8/2020).
• Kadiskes Edwin Rusli Ungkap Hasil Rapid Test 260 ASN di Pemkot Bandar Lampung
• 1 ASN Pemkot Bandar Lampung Positif Covid-19, Wali Kota Herman HN Gelar Rapid Test PNS
• Modus Pura-pura Jualan Koran, Loper Curi Ponsel dan Emas di Indekos
• Kades di Merbau Mataram juga Selewengkan Biaya Operasional BPD
Setelah itu, terus Ria, Disdikbud mengajukan ke gugus tugas (wali kota).
Setelah mendapat rekomendasi, kegiatan belajar mengajar tatap muka baru bisa berjalan.
"Dan tidak sekaligus, kita juga khawatir sekolah akan kewalahan. Makanya nanti sistemnya dibagi. Misal kelas 4 SD masuk, maka kelas 1 sampai 5 dan 6 itu belajar daring. Untuk SD itu hanya kelas 4, 5, dan 6. Karena 10 tahun ke atas kan bisa lebih diatur," bebernya.
Ia memastikan, tidak semua sekolah SD dan SMP di Metro akan melakukan belajar tatap muka.
Karena disesuaikan dengan kesiapan masing-masing sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Kita punya 62 SD, itu nanti tim yang cek dan satgas. Kalau tidak siap, ya tidak kita izinkan juga. Dan sampai saat ini pun baru 10 yang mengajukan. Jadi tidak semua," tuturnya. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak)