Apabila dari awal mengetahui ada luka pada wajah anaknya tentu akan langsung dilakukan autopsi.
"Sampai rumah keluarga pada penasaran, setelah dibuka kok kondisinya seperti itu," ucapnya.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Ahmad Yunus yang saat itu menghadiri prosesi pemakaman turut mengucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya Gilang saat pelatihan Menwa.
"Kita sudah memberikan izin kegiatan itu di kampus, yang Jurug itu karena dekat juga kita izinkan," jelasnya.
Dia mengungkapkan, proses autopsi telah dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya Gilang dan biaya terkait autopsi ditanggung oleh pihak UNS Solo.
Pihak UNS Solo menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian.
"Kita tunggu hasil autopsi, mudah-mudahan segera bisa terungkap apa yang sesungguhnya menyebabkan terjadinya meninggalnya," ungkapnya.
Gilang sapaan akrabnya meninggal dunia saat mengikuti pelatihan atau diklat Menwa.
Belum diketahui pasti penyebab kematian dari anak pertama pasangan suami istri, Sunardi-Endang itu.
Pihak keluarga mendapatkan kabar duka itu dari dua perwakilan mahasiswa yang mendatangi rumah pada Senin dini hari pukul 02.00.
Gilang telah mengikuti pelatihan tersebut sejak Jumat pekan lalu.