Berita Lampung

2 Pejalan Kaki di Lampung Tewas Tertabrak Kereta Api selama Dua Hari Berturut-turut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi- Kereta api babaranjang sempat berhenti di dekat Stasiun Labuhan Ratu akibat patah rel, Selasa (24/5/2022). Dua pejalan kaki di Lampung tewas tertabrak kereta api selama 2 hari berturut-turut. Yakni di Lampung Utara dan Bandar Lampung.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dua pejalan kaki tewas tertabrak kereta api di Lampung selama dua hari berturut-turut.

Peristiwa pejalan kaki tertabarak kereta api ini terjadi di dua wilayah berbeda di Lampung. Satu di Bandar Lampung dan satunya lagi di Lampung Utara.

Kejadian pejalan kaki tertabrak kereta api di Lampung Utara pada Kamis (20/10/2022) menewaskan seorang perempuan paruh baya Rokayah (50).

Warga Desa Tulung Buyut, Sungkai  Utara, Lampung Utara tersebut meninggal dunia setelah mengalami luka kepala, serta patah di kedua tangan dan kaki.

Rokayah tersambar kereta api penumpang kuala stabas dari arah Baturaja menuju Bandar Lampung. Ketika itu dia sedang berjalan kaki di dekat rel kereta api.

Satu pejalan kaki lainnya yang tewas tertabarak kereta api merupakan seorang pria yang saat kejadian belum diketahui identitasnya.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pengunjung Warnet, 4 Remaja di Bandar Lampung Curi Motor

Baca juga: Rumah Tersambar Petir di Lampung Utara, Atap Dapur Nurmalini Jebol Dinding Hitam

Pria berjenggot tersebut tertabrak saat berjalan kaki di dekat perlintasan kereta api wilayah Kecamatan Kedaton Bandar Lampung, Rabu (19/10/2022).

Akibat tertabrak kereta api Babaranjang di Bandar Lampung, tubuh pria tanpa identitas ini sampai terpotong menjadi dua bagian.

Dua bagian tubuhnya terpisah hingga sejarak 5 meter.

Jasad Rokayah Langsung Dikebumikan 

Rokayah (50) warga Desa Tulung Buyut, Sungkai  Utara, Lampung Utara tewas tersambar kereta api, di KM 125 +7/8 Desa Padang Ratu, Sungkai Utara, Lampung Utara, Kamis 20 Oktober 2022.

Kapolsek Sungkai Utara Ajun Komisaris Rukmanizar membenarkan adanya pejalan kaki tertabrak kereta api di Desa Padang Ratu, Sungkai Utara, Lampung Utara.

Kereta api yang menyambar korban di desa Padang Ratu, Sungkai Utara, Lampung Utara merupaka kereta penumpang kuala stabas dari arah Baturaja menuju Bandar Lampung

Kereta tersebut menyambar tubuh korban yang saat itu sedang berjalan di dekat rel kereta api.

Nahas, tubuh korban langsung terkapar di lokasi.

Korban mengalami luka di kepala yang robek,  juga patah di kedua tangan dan kakinya. 

“Korban meninggal di lokasi dengan alami luka di beberapa bagian tubuhnya,” jelasnya.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui bagaimana pejalan kaki tersebut bisa tersambar kereta api.

“Pas korban tertabrak kereta api tidak ada warga yang melihatnya,” kata dia.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk di kebumikan.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Anggota Geng Motor Perusak Warung Nasi Uduk di Bandar Lampung

Baca juga: 3 Pejabat DPRD Lampung Utara Diperiksa Terkait Dugaan Kebocoran Dana Publikasi Rp 2,1 M

“Korban sudah dibawa ke desa Tulung Buyut, Hulu Sungkai, Lampura,” ujar dia.

Rukmanizar menerangkan, lokasi korban tertabrak kereta api bukanlah daerah perlintasan, hanya jalan setapak menuju rel kereta api. 

Pria Tanpa Identitas Tertabrak Kereta Api Babaranjang di Bandar Lampung

Pria tanpa indentitas tertabrak kereta api Batubara Rangkaian Panjang atau KA Babaranjang, Rabu (19/10/2022).

Peristiwa nahas pria tertabrak kereta api Babaranjang itu terjadi di perlintasan KA Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

Akibat tertabrak kereta api Babaranjang di Bandar Lampung, tubuh pria tanpa identitas ini sampai terpotong menjadi dua bagian.

Badrun (57) warga sekitar TKP mengatakan, peristiwa itu terjadi pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB.

Warga sekitar tidak ada yang mengenal pria yang tertabrak KA. Sehingga identitasnya anonim.

Dia juga mengungkap kondisi jasad pria setelah tertabrak KA Babaranjang terpotong jadi dua bagian.

Dua bagian tubuhnya terpisah hingga lima meter.

"Bagian perut ke atas masih didekat rel, sementara itu bagian kakinya terpental hingga lima meter," kata Badrun.

Korban saat itu mengenakan kaus dan celana warna hitam.

Sebelum tertabrak KA, sejumlah saksi melihat korban ada di sekitar TKP.

Bahkan korban sempat makan nasi uduk di Warung Tukiyem.

Penjual nasi uduk, Tukiyem membenarkan bila korban sempat ke warungnya. Makan nasi uduk dan beli rokok.

"Saya sempet tanya dengan korban, mau kemana, jawabannya dia mau jalan-jalan," kata Tukiyem.

Lalu pria tersebut menyeberang ke rel dan berjalan di pinggir rel. Akhirnya terjadilah peristiwa nahas itu.

Kabag Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Jaka Jarkasih membenarkan peristiwa KA Babaranjang tabrak orang hingga tewas di Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.

Kecelakaan kereta api tersebut di KM 14+5/6 antara stasiun Tanjungkarang -Stasiun Labuhan Ratu Bandar Lampung.

Menurut  Jaka, KA Babaranjang tersebut dari arah Stasiun Labuhan Ratu menuju Stasiun Tanjungkarang.

Masinis, kata Jaka, sudah membunyikan klakson dengan keras.

Kemudian terlihat seorang laki-laki berpakaian kaos warna hitam dengan memakai sepatu biru putih sedang berjalan di pinggir rel.

"Korban menemper (tersambar) bagian kanan depan loko KA 3001 dan terseret sekitar 50 Meter," kata Jaka

Sehingga korban mengalami putus terbelah dua bagian badan dan meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Korban dievakuasi anggota Polsek Kedaton dan Polsuska.

(Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi/Bayu Saputra)

Berita Terkini