Berita Lampung

Merasa Tertipu, Pengusaha di Tulangbawang Lampung Penjarakan Rekan Bisnis

Penulis: Candra Wijaya
Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi tersangka kejahatan digiring ke sel tahanan di Polres Tanggamus Lampung.Pengusaha di Tulangbawang Lampung penjarakan rekan bisnis karena merasa tertipu dan dirugikan hingga puluhan juta.

Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Bermula dari kerjasama usaha rongsokan, pengusaha di Tulangbawang Lampung dilaporkan ke polisi atas dugaan penipuan.

Sebab satu pihak pengusaha yang berpatner bisnis rongsokan di Tulangbawang Lampung ini merasa dirugikan sampai puluhan juta. Sehingga berbuntut laporan ke polisi.

Atas laporan satu pihak pengusaha yang dirugian di Tulangbawang Lampung itu, polisi menangkap terlapor. 

Polsek Dente Teladas, Polres Tulangbawang, Polda Lampung membekuk satu pelaku tindak pindana penipuan yang terjadi di Kampung Pendowo Asri.

Pelaku penipuan yang ditangkap merupakan seorang pria berinisial KI (38), berprofesi wiraswasta di Tulangbawang.

Pelaku penipuan merupakan warga Kampung Pendowo Asri, Kecamatan Dente Teladas, Tulangbawang.

Baca juga: Detik-Detik Akhir Jabatan Bupati Tulangbawang Lampung Winarti Gencar Gelar Pasar Murah

Baca juga: Jadi Tersangka Usai Lapor Dianiaya, Wanita di Tulangbawang Barat Ngadu ke Hotman Paris

Kapolsek Dente Teladas Iptu Zulian mengatakan, penangkapan terhadap KI pada Jumat (9/12/2022) lalu.

"Pelaku kita amankan saat berada di rumah saudaranya di Kampung Sungai Nibung," kata Iptu Zulian, Minggu (11/12/2022).

Lebih lanjut, kata dia, korban penipuan dari pelaku KL adalah Fayadi (49).

Korban dan pelaku tinggal satu kampung di Pendowo Asri.

Koban juga  seorang wiraswasta.

"Antara korban dan pelaku saling kenal, mereka tinggal satu kampung," ucap Zulian.

Penipuan yang dilakukan pelaku KI bermula saat melakukan kerja sama usaha jual beli rongsokan di tahun 2022 bersama korban.

Korban yang percaya terhadap pelaku, kemudian menyerahkan modal untuk membuka usaha sebesar Rp 180 juta

Hanya saja, selama satu bulan pelaku tidak pernah menyampaikan laporan pembukuan usaha jual beli rongsokan ke korban.

Halaman
12

Berita Terkini