Keracunan di Lampung Tengah

Sampel Pisang Goreng Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah Dibawa ke Palembang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi pisang goreng (kiri) dan Kasatreskrim Polres Lampung Tengah AKP Edi Qorinas (kanan). Sampel pisang goreng yang menewaskan tiga orang di Lampung Tengah dibawa ke Palembang untuk diuji lagi guna mengetahui spesifik jenis zat beracun yang akibatkan keracunan.

"Mas Ade meninggal dunia, bu," bisik tetangganya pada Agustina malem itu.

Agustina bercerita, pada hari itu suaminya bernama Novriadi meminta izin kepadanya untuk takziah ke rumah pamannya.

Wanita berusia 34 itu lantas menginzinkannya.

Namun, setelah sepeda motor suaminya berjalan, ia merasa ada sesuatu di lubuk hatinya.

"Saya tidak mengerti, pokoknya kemarin itu perasaan saya nggak enak aja pas suami saya pergi itu," tutur Agustina sambil menggendong buah hatinya saat ditemui di rumahnya RT 14 RW 03 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara, Kamis (19/1/2023).

Para tetangga dan keluarga hanya bisa terdiam saat Agustina menangis malam itu.

Mereka membiarkan dirinya hingga dalam kondisi tenang.

Ia mengaku heran atas kejadian yang menimpa suaminya tersebut.

Pasalnya, suaminya yang berusia 37 tahun itu tak pernah sama sekali memakan pisang goreng selama hidup berumah tangga dengannya.

"Jadi agak kaget juga, mas. Karena saya dan almarhum sering membeli gorengan. Tapi ya itu, dia tak pernah memakan pisang goreng, bahkan menyentuh pun tidak. Jadi yang almarhum makan cuma tahu saja," beber Agustina.

Namun, dengan kebesaran hatinya, Agustina mengikhlaskan kepergian suaminya.

Meskipun ia baru berumah tangga selama satu tahun.

Janda satu anak itu mengaku, suaminya merupakan seorang pribadi yang bertanggung jawab, baik hati, dan pandai bersosial.

Kini, Agustina hanya tinggal berdua bersama anaknya yang masih berusia 2,5 bulan.

Ada sebuah kejadian janggal pada magrib di hari suaminya meninggal itu.

Pintu rumahnya ada yang mengetuk pada saat itu.

Padahal suaminya sudah izin dengannya sejak pukul 16.00 WIB.

"Saya nggak tau itu apa. Cuma saya menduganya itu almarhum yang ingin memberikan tanda," kata dia.

Saat itu, kondisi suaminya sehat dan tidak ada penyakit satu pun.

Cuma nahas, racun yang berada dalam pisang goreng tersebut berhasil merenggut nyawanya.

Diketahui, Ade Novriadi (37) merupakan salah satu korban dari pisang goreng diduga mengandung racun.

Ia meninggal setelah memakan pisang goreng yang disuguhkan saat takziah di rumah pamannya.

Kesaksian Korban Selamat

Kesaksian korban selamat keracunan pisang goreng di Kecamatan Punggur Lampung Tengah.

Satu korban selamat dari keracunan pisang goreng di Lampung Tengah, AJ (36) mengungkapkan bila mulanya datang melayat pasangan kakek dan nenek meninggal inisial D (80) dan T (80).

Kemudian dirinya bersama-sama saat itu lima orang ke dapur nenek dan kakek meninggal di Lampung Tengah diduga keracunan pisang goreng.

Ternyata di dapur, mereka yang masih memiliki hubungan keluarga melihat ada pisang goreng. Awalnya mereka tidak tahu bila pisang goreng tersebut berbahaya.

Lantas mereka tergiur untuk mencicipi pisang goreng tersebut, "Posisinya sudah dingin saat itu," kata AJ saat ditemui di RSUD Ahmad Yani Metro, Kamis (19/1/2023).

Ia mengatakan, dirinya hanya mencicipi sedikit pisang goreng tersebut, kemudian langsung meludahkan pisang goreng itu.

"Karena rasanya pahit sekali, jadi saya ludahkan lagi, mungkin memang ada yang sempat tertelan," bebernya.

Tak berselang lama, lanjut dia, dirinya bersama keempat orang saudaranya tersebut mengalami gejala keringat berlebih dan pusing.

"Bahkan ada yang sampai muntah dan kejang saat itu, sekitar 15 menit setelah memakan pisang goreng itu," ungkapnya.

Ironisnya dari kejadian tersebut satu dari lima orang ini meninggal dunia.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary/Fajar Ihwani Sidiq) 

Berita Terkini