Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Pesisir Barat Lampung mendorong Peratin (Kepala Desa) agar menggali potensi desa untuk dijadikan BUMDes.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Pesisir Barat Lampung, Roba'i mengatakan, hingga saat ini baru 85 BUMDes yang terdata dari 116 Pekon yang ada.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Pesisir Barat Lampung menilai setiap desa pasti memiliki keunggulan dan potensi yang berbeda-beda.
"Mulai dari Potensi wisata dan kekayaan alam,"
"Karena itu kita minta agar para Peratin menggali potensi yang ada di masing-masing Pekon untuk dijadikan BUMDes," ungkapnya, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Rektor Unila Lakukan Kunjungan dan Monitoring Mahasiswa KKN di Pesisir Barat
Dijelaskanya, mayoritas BUMDes yang ada di Pesisir Barat bergerak di bidang sewa peralatan.
Mulai dari jasa sewa tarup, sewa resepsi pernikahan dan ada juga yang bergerak di bidang penggilingan padi dan pariwisata.
Meskipun begitu kata dia, BUMDes yang ada di Pesisir Barat belum berjalan dengan maksimal.
"Untuk itu kita minta agar masing-masing Pekon ini menggali potensi yang ada untuk usaha yang lebih produktif lagi, karena kan kalau sewa menyewa itukan sifatnya musiman," bebernya.
Terlebih bagi 31 Pekon yang belum memiliki BUMDes tersebut.
Dikatakannya, pembentukan BUMDes tersebut sifatnya wajib bagi setiap desa.
Mengingat, jika BUMDes ini berjalan lancar dan pengelolaannya baik maka akan berimbas pada peningkatan pendapatan desa itu sendiri.
Untuk membentuk BUMDes, maka Peratin harus punya perencanaan. Perencanaan ini meliputi pembentukan organisasi, penentuan jenis usaha dan pengaturan jalannya usaha.
Selain perencanaan, pengelolaan yang baik juga harus diperhatikan demi berjalannya BUMDes tersebut.
Pembentukan BUMDes juga harus harus melibatkan masyarakat setempat agar bisa minimalisir pengangguran.