Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan buka suara atas kelangkaan minyak goreng besutan pemerintah MinyaKita di Lampung.
Menurut Zulkifli Hasan kelangkaan MinyaKita beberapa waktu lalu terjadi karena produk tersebut yang terlalu laris di pasaran.
"MinyaKita terlalu sukses betul," klaim Zulkifli Hasan saat kunjungannya di Bandar Lampung, Rabu (1/3/2023).
Kata Zulhas, di balik suksesnya produk MinyaKita, terselip salah sasaran tujuan penjualan minyak tersebut.
Zulhas, karena faktor pasar, pembelian MinyaKita sejauh ini banyak dibeli masyarakat golongan ekonomi menengah dan atas.
Adapun kata Zulhas, sejauh ini 80 persen pembelian MinyaKita ada di golongan ekonomi menengah dan atas itu.
Baca juga: MinyaKita Sangat Disukai Konsumen, Kini Langka di Pesawaran Lampung
Baca juga: Sudah Langka, Minyak Goreng MinyaKita di Pesawaran Dijual Mahal
"Padahal MinyaKita itu untuk ibu-ibu di pasar tradisional yang ekonomi kurang," sebut Zulhas.
Sebagai evaluasi, Zulhas menyebut ke depan pihaknya akan mencabut peredaran MinyaKita selain di pasar tradisional.
"Jadi sekarang kita taro lagi ke pasar, di marketplace sudah ga ada," sebut Zulhas.
Menyoal kenaikan harga akibat kelangkaan beberapa waktu lalu, Zulhas mengatakan pemerintah telah menaikkan volume domestic market obligation (DMO) yang wajib dipenuhi pengusaha ekspor menjadi sebesar 50 persen beberapa waktu lalu.
Diketahui MinyaKita adalah minyak hasil kebijakan kewajiban pasar domestik atau DMO.
Perbandingan tersebut membawa penambahan pasokan minyak goreng dalam negeri sebanyak 150 ribu ton per bulan.
Dari yang sebelumnya eksportir wajib memasok minyak goreng di dalam negeri, dari semula 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan.
"Jadi kalau sekarang harganya jauh di atas HET (harga eceran tertinggi), lapor," sebut Zulhas.
(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer)