Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Ahmad Mufti Salim ingin mengabdi dan berbuat lebih luas untuk kesejahteraan masyarakat Lampung.
Pada pemilu 2024 mendatang, Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung ini maju sebagai calon anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Lampung 2.
Dapil Lampung 2 meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Kabupaten Way Kanan.
Ada segudang alasan yang mendorong Ahmad Mufti Salim ingin mengabdi lebih luas sebagai calon anggota DPR RI asal Lampung.
“Lampung ini bukan hanya persoalan infratruktur saja, persoalan kesejahteraan masyarakatnya perlu diperjuangkan lebih giat. Dari level kabupaten sampai ke pusat. Saya maju di pusat sebagai anggota DPR RI supaya cakupannya lebih luas,” ungkap Ahmad Mufti Salim kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (2/6/2023).
Ahamd Mufti Salim kecil tumbuh dilingkungan religius di kampung Sindang Agung Kabupaten Lampung Tengah.
Ayah Mufti Salim adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tulen di Sindang Agung, wilayah paling barat di Kabupaten Lampung Tengah. Sangat berdekatan dengan daerah register 22.
Baca juga: Bantu Ketahanan Pangan, PKS Lampung Luncurkan ATM Beras
Baca juga: Arak-arakan dan Teaterikal Tupping Lampung Iringi Pendaftaran BCAD PKS ke KPU Lampung
Dibidang pendidikan, Mufti Salim banyak berkecimpung mendalami ilmu agama syariah islam yang spesifikasi ke ekonomi islam.
Jauh sebelum terpikir untuk terjun ke dunia politik, selepas kuliah Mufti Salim rupanya bercita-cita untuk menjadi dosen.
“Alhamdulillah sekarang meskipun sudah berkecimpung ke dunia politik, saya masih diberi kesempatan untuk mewujudkan cita-cita sebagai dosen, meskipun dosen di perguruan tinggi swasta,” kata Mufti.
Lalu bagaimana perjalanan karir Mufti Salim hingga tertarik terjun ke dunia Politik.
Ahmad Mufti Salim menuturkan, sejak 2001 silam dia rupanya memang sudah dekat dengan PKS.
Ketika itu tahun 2001, selepas lulus S1 dan memutuskan pulang ke kampung halamannya di Sindang Agung.
Dan saat itu, rekan sejawatnya di PKS kerap mengundang Mufti untuk menjadi narasumber kajian keagamaan syariah.
Ketika masih meneruskan S2 di negeri Jiran Malaysia, Mufti Salim kembali ke kampung halamannya di Sindang Agung.