Ia mengaku, ayahnya sejak 2013 telah menderita diabetes dan kemudian harus dicuci darahnya.
"Bapak harus dicuci darahnya karena ada virus di bagian kakinya,"
"Sudah sering minum obat penyakit gula, hingga terjadinya komplikasi,"
"Sehingga bapak jadi drop dan sempat masuk ICU dan Allah SWT memanggil menghadapnya," bebernya.
Akbar mengatakan, keluarga sudah semaksimal mungkin memberikan pengobatan.
"Kami sudah bolak-balik ke rumah sakit sejam dua bulan ini,"
"Kami beli untuk ditaruh di rumah agar bapak nyaman," tuturnya.
Ia menambahkan, sang ayah baru saja mendapatkan gelar profesornya pada Juli lalu dan akhir Juli tutup usia.
Pejuang pendidikan
Keluarga menilai Guru besar Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) Prof Eddy Rifai merupakan sosok pejuang pendidikan.
Akbar Prima Rifai anak kedua Prof Eddy Rifai mengatakan, bapak merupakan sosok pejuang pendidikan terhadap keluarganya.
"Kalau bapak orangnya sangat menginspirasi banget dan dia benar-benar memperjuangkan pendidikan," kenang Akbar Prima Rifai, anak Prof Eddy Rifai saat diwawancarai Tribun Lampung di depan halaman rumah Prof Eddy Rifai di Gang Swadaya VII, Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandar Lampung, Jumat (18/8/2023).
Ia mengatakan, Prof Eddy Rifai selalu memperjuangkan pendidikan.
"Jadi bapak walaupun lama mengerjakan guru besarnya akan tetapi sosoknya menunjukkan bahwa pendidikan itu penting,"
"Saya juga telah menyelesaikan jenjang magister, termasuk kakak dan adik saya S2 (magister) dan alhamdulillah kami tiga orang kakak beradik bergelar magister," terangnya.