Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Masyarakat Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Lampung tak miliki jembatan penghubung.
Sony selaku Sekertaris Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo Tanggamus mengatakan, masyarakatnya tidak memiliki jembatan sejak tahun 2012 lalu.
Baca juga: Sambut HUT Kodam Sriwijaya ke-78, TNI dan Polri Bersihkan Pantai Muara Indah Tanggamus
Baca juga: Kejari Tanggamus Sebut Pejabat KPH Batu Tegi Hambat Penyaluran DAK Lebah Madu
Sebelumnya, di Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo Tanggamus memiliki jembatan darurat yang terbuat dari batang kayu.
Namun sayang, jembatan tersebut telah hanyut terbawa banjir pada, 30 November 2023 lalu.
"Jadi untuk saat ini di Sampang Turus memang sudah tidak ada jembatan lagi," kata Sony, Jumat (8/12/2023).
Dengan tidak adanya jembatan di Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo ini sangat menyulitkan masyarakat untuk beraktivitas.
Hal itu karena, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan masyarakat Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo untuk pergi ke pusat keramaian.
Sony mengaku, telah berulang kali mengajukan proposal pembangunan jembatan di Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo.
Namun, hingga saat ini pembangunan jembatan di Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo tidak pernah terealisasikan.
"Kita juga tidak sepenuhnya menyalahkan pihak dinas, tapi kami di tuntut masyarakat untuk ada respon dari pemerintah," ucapnya.
Sony juga sudah sering menerus kekuhan dari masyarakat karena akses jalan satu-satunya tidak bisa dilalui lagi.
"Masyarakat juga sudah menjerit campur nangis untuk saat ini karena memang sulit untuk keluar," tambahnya.
Karena jembatan yang terputus membuat banyak kerugian yang dialami oleh masyarakat Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo.
Hal itu karena, banyak sumberdaya alam Pekon Sampang Turus Kecamatan Wonosobo tidak bisa untuk dibawa ke luar pekon.
Tak hanya itu, banyak pelajaran yang juga takut untuk berangkat ke sekolah karena harus melewati sungai.