Pilkada Lampung Barat

Coklit Pilkada 2024 di Suoh dan BNS Terhambat Konflik Gajah di Lampung Barat

Penulis: Bobby Zoel Saputra
Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gajah. Konflik gajah di Lampung Barat menghambat coklit Pilkada 2024 di Suoh dan BNS.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Proses coklit data pemilih Pilkada di Kecamatan Suoh dan BNS, Lampung Barat, Lampung terhambat akibat konflik gajah yang terjadi di wilayah setempat.

Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi KPU Lampung Barat Okto Priadi mengatakan, akibat konflik gajah dan manusia itu, proses coklit data pemilih Pilkada terkendala 2-3 hari ke depan.

“Petugas Pantarlih Pilkada di beberapa TPS yang ada di Suoh dan BNS sedikit mengalami kendala soal konflik gajah. Kemungkinan terkendala 2-3 hari ke depan,” ujarnya, Rabu (3/7/2024).

“Ada beberapa petugas coklit yang ikut serta menghalangi kawanan gajah dan ada beberapa warga juga yang ikut menghalau gajah,” terusnya.

Ia menyebut, salah satu petugas yang terkendala berada di TPS 06 Talang Jeporo dan Pemangku Marga Jaya, Pekon Bandar Agung, Kecamatan BNS.

Diketahui, mata pilih di pemangku tersebut ada sebanyak 382 data pemilih yang akan dicoklit, dari data tersebut baru 200 warga yang tercoklit.

“Warga saat ini fokus untuk menghalau agar kawanan gajah tersebut tidak masuk ke dalam kawasan penduduk,” jelasnya.

“Terkati kendala soal konflik gajah itu juga telah disampaikan oleh petugas Pantarlih kepada Ketua PPS Bandar Agung,” tambahnya.

Selain di Kecamatan BNS, lanjut Okto, kawanan gajah juga terpantau mendekati Pekon Sidorejo di Kecamatan Suoh.

Sehingga beberapa petugas Pantarlih yang bertugas di wilayah tersebut tidak bisa bertemu dengan warga setempat.

“Hal itu dikarenakan disaat bersamaan warga sedang menghalau gajah yang berusaha masuk ke pemukiman warga,” tuturnya.

“Data yang akan dicoklit oleh Pantarlih di Pekon Sidorejo sebanyak 882, dan yang telah tercoklit sebanyak 256,” sambungnya.

Tak hanya konflik gajah, akses jalan ekstrem juga menjadi kendala beberapa petugas Pantarlih di Suoh dan BNS dalam melakukan tugas.

“Hal lain yang membuat kendala pantarlih melakukan coklit adalah jalan yang licin ketika daerah tersebut diguyur hujan,” sebutnya.

“Tentunya kendala yang dialami di lapangan dapat berpengaruh terhadap progres coklit. Harusnya data yang tercoklit bisa bertambah,” terusnya.

Halaman
123

Berita Terkini