Sehingga beberapa petugas Pantarlih yang bertugas di wilayah tersebut tidak bisa bertemu dengan warga setempat.
“Hal itu dikarenakan disaat bersamaan warga sedang menghalau gajah yang berusaha masuk ke pemukiman warga,” tuturnya.
“Data yang akan dicoklit oleh Pantarlih di Pekon Sidorejo sebanyak 882, dan yang telah tercoklit sebanyak 256,” sambungnya.
Tak hanya konflik gajah, akses jalan ekstrem juga menjadi kendala beberapa petugas Pantarlih di Suoh dan BNS dalam melakukan tugas.
“Hal lain yang membuat kendala pantarlih melakukan coklit adalah jalan yang licin ketika daerah tersebut diguyur hujan,” sebutnya.
“Tentunya kendala yang dialami di lapangan dapat berpengaruh terhadap progres coklit. Harusnya data yang tercoklit bisa bertambah,” terusnya.
Kendati begitu, pihaknya tetap memaklumi situasi yang terjadi di lapangan dan memberi pesan terhadap petugas agar tetap waspada.
“Pesan-pesan untuk Pantarlih terkhusus di Suoh dan BNS diharapkan agar tetap waspada disaat melaksanakan tugas,” ucapnya.
“Dalam hal ini, disarankan untuk berkoordinasi dengan satgas atau pihak terkait serta PPS guna dilakukannya pendampingan,” pungkasnya.
(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)