Laga pertama melawan atlet Kalimantan Timur (Kaltim).
Lalu berlanjut ke atlet Sumatera Utara (Sumut), hingga final lawan atlet Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Hasil latihan tidak membohongi hasil. Makanya saya akan fokus lagi latihan sehari tiga kali latihan, dari pagi, sore, dan malam. Lalu pola latihan teknik akan dilakukan lebih mendalam lagi," tutur peraih medali emas Renzo Internasional 2022 dan Malaysia Open Turnamen.
Saat ditanya bagaimana ia membagi waktu dengan sekolah, Fahrel menjelaskan, pagi ia latihan.
Kemudian ia masuk sekolah dan pulang pukul 13.00 WIB. Setelah itu berlatih lagi.
Sementara Zalfa mengatakan, saat bertanding ia harus memundurkan langkah karena saat percobaan panitia melihat ada yang miss pada kakinya.
Sehingga panitia memintanya untuk memundurkan langkah lompatan.
"Tapi meski begitu, alhamdulillah saya bisa meraih perak. Kedepannya banyak target lain yang ingin diraih. Salah satunya ingin berlaga di sapta lomba, karena saya sudah masuk senior. Dan saat ini saya mempersiapkan untuk kejurnas tahun depan," imbuh Zalfa.
Ia juga mengatakan, harus membagi waktu antara sekolah dan atletik.
Zalfa mengaku mulai Subuh sudah latihan sampai jam 9 pagi.
Lalu pulang jam 13.00 WIB dan dilanjutkan latihan.
Menurutnya atlet terberat dilaga kemarin dari DKI Jakarta.
Sementara Wakil Kepala SMA Negeri 1 Bandar Lampung, Nani Suryani mengatakan, pihak sekolah bersyukur dengan capaian prestasi yang ditorehkan dua siswa, Fahrel dan Zalfa.
"Ajang O2SN merupakan ajang yang bergengsi dan alhamdulillah siswa kami mampu meraih medali emas dan perak," kata Nani.
Menurutnya, pihak sekolah sangat bangga dan memberi apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian yang ditorehkan dua siswa tersebut.
Bahkan pihak sekolah akan memberikan reward kepada dua atlet tersebut yakni berupa bebas dari sumbangan pendidikan.
Ia berharap, Fahrel dan Zalfa bisa terus membanggakan sekolah dan nama Provinsi Lampung. (tribunlampung.co.id/bayu saputra)