TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Daftar petahana kepala daerah di Lampung, mulai dari petahana Bupati, Wali Kota hingga Gubernur yang perolehan suaranya tertinggal dengan rival politiknya di Pilkada serentak 2024 berdasarkan hasil quick count.
Berdasarkan hasil quick count dari lembaga survei Rakata, ada sembilan kepala daerah petahana di Lampung yang suaranya jeblok dalam Pilkada 2024.
Dari data tersebut, Arinal Djunaidi sebagai petahana Gubernur Lampung mendapat raihan suara terendah dibanding para petahana kepala daerah yang mengikuti ajang pilkada di tingkat kabupaten maupun kota di seluruh Lampung.
Pikada di Lampung baik untuk tingkatan gubernur, wali kota dan bupati telah dilaksanakan.
Dalam pilkada di seluruh Lampung tersebut diikuti calon petahana maupun yang baru pertama kali.
Arinal Djunaidi kembali mencalonkan diri di pilkada untuk Pilgub Lampung yang berpasangan dengan Sutono.
Hasil quick count sejumlah lembaga survei seperti Rakata dan Indikator, perolehan suara Arinal Djunaidi jauh tertinggal dari calon penantang, Rahmat Mirzani Djausal.
Arinal-Sutono hanya meraih suara 17,49 persen sedangkan Rahmat Mirzani Djausal mengantongi suara 82,51 persen versi hitung cepat Rakata.
Berikut daftar petahana di Lampung yang tumbang di Pilkada 2024 berdasarkan penghitungan suara quick count lembaga survei Rakata.
1. Petahana Gubernur Lampung: Arinal Djunaidi (17,49 persen)
2. Petahana Bupati Lampung Selatan: Nanang Ermanto (30,69 persen)
3. Petahana Bupati Tulangbawang: Winarti (25,35 persen)
4. Petahana Bupati Lampung Tengah: Musa Ahmad (35,51 persen)
5. Petahana Bupati Lampung Timur: Dawam Rahardjo (35,16 persen)
6. Petahana Wali Kota Metro: Wahdi Siradjuddin (38,55 persen)
7. Petahana Bupati Tanggamus: Dewi Handajani (28,35 persen)
8. Petahana Wakil Bupati Lampung Utara, Ardian Saputra (37,76 persen)
9. Petahana Wakil Bupati Pringsewu: Fauzi (26,68 persen)
Itulah daftar petahana gubernur, bupati, wali kota yang disinyalir tumbang di Pilkada 2024 versi hitung cepat Rakata.
Disclaimer: Hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi pemilu. Hasil resmi pemilu tetap menunggu perhitungan suara secara manual dari KPU.
Arinal tumbang di kandang
Calon Gubernur Lampung nomor urut 02 Rahmat Mirzani Djausal unggul di TPS Arinal Djunaidi.
Diketahui, Arinal Djunaidi melakukan pencoblosan di TPS 010 Sepang Jaya, Way Halim Bandar Lampung.
Berdasarkan data yang diterima Tribun Lampung dari KPPS 010 terdapat 315 surat suara yang digunakan.
Dengan surat suara sah 293 dan 22 yang tidak sah.
Dari surat suara sah, Mirza-Jihan unggul dengan 229 suara dan Arinal-Sutono hanya memperoleh 64 suara di TPS tersebut.
Ketua KPPS TPS 010 Andriyanto mengirimkan hasil penghitungan suara di TPS Kota Sepang, Way Halim Bandar Lampung.
Eva unggul di kandang lawan
Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Kelurahan Way Halim Permai, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung, tempat Cawakot Reihana nyoblos diungguli lawan yang juga petahana Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana.
Ketua PPS 13, M Haris Batanni mengatakan, pemilih pada lokasi TPS 13 tempat Reihana memilih hanya selisih 5 suara dari petahana.
Masyarakat yang memilih Calon Wali Kota Reihana hanya 67 orang, sementara petahana Eva Dwiana mendapat 72 atau unggul 5 suara.
"Jadi totalnya yang memilih Reihana 67 orang dan Eva Dwiana sebanyak 72 orang, suara tidak sah 19 orang," kata Ketua PPS Way Halim Permai, Kecamatan Way Halim, M Haris Batanni saat diwawancarai Tribun Lampung di TPS 13, Rabu (27/11/2024).
Pemilih totalnya ada sebanyak 139 yang sah dan tidak sah 19 orang.
Total masyarakat yang datang memilih totalnya sebanyak 158 orang.
Sementara daftar pemilih tetap (dpt) yang seharusnya memilih ada sebanyak 529 orang, artinya ada sebanyak 371 orang tidak menggunakan haknya.
Sementara itu pada pemilihan gubernur (pilgub) masyarakat memilih Rahmat Mirzani Djausal dan dr Jihan Nurlela sebanyak 103 suara.
Pemilih Arinal Djunaidi dan Sutono ada sebanyak 40 suara atau lawan petahana mengungguli 63 orang.
Surat suara yang tidak sah ada sebanyak 15 orang.
Ia mengatakan, secara keseluruhan ada sekitar 29,86 persen yang hadir ke TPS.
Sedangkan sisanya mereka yang meninggal dunia, pindah dan kuliah di luar kota.
Sementara itu di TPS 15 dekat rumah Reihana atau pada saat Reihana melakukan pencoblosan pada pilpres suara Reihana menang dengan suara 122 untuk Reihana dan suara Eva 106 suara.
Total masyarakat yang mencoblos ada 228 orang dari DPT 595 orang dan tidak sah 24 orang.
Suara Mirza di TPS 15 didapat 189 suara, sedangkan Arinal ada 49 suara, masyarakat yang mencoblos ada 238 orang dari total DPT 595 orang.
Faktor Penyebab Petahana Tumbang di Pilkada Lampung 2024
Pengamat Politik Universitas Lampung Bendi Juantara menyampaikan analisanya atas penyebab ramainnya petahana yang tumbang tak terpilih kembali di Pilkada 2024 versi quick count.
Menurut dosen pemerintahan itu, terdapat beberapa faktor penyebab petahana tak terpilih lagi di Pilkada 2024.
"Pertama soal dinamika setiap daerah memiliki karakteristik masing masing,"
"Kedua, implikasi koalisi besar yang linear antara koalisi di pusat dengan daerah secara tidak langsung telah menjadi mesin besar yang mampu memonopoli dukungan," kata Bendi Juantara, Kamis (28/11/2024).
Faktot ketiga, lanjut Bendi, linkage effect antara koalisi di kabupaten kota dengan Pilgub Mirza- Jihhan yang solid juga menjadi power yang sulit ditandingi oleh PDIP sebagai penantang dibeberapa Pilkada di Lampung.
"Faktor keempat implikasi pilihan rasional yang menginginkan perubahan di daerahnya, resisten pemilih terhadap petahana sebagai kandidat problematik," ujarnya.
"Dalam konteks tersebut, pemilih tentu ingin memastikan hak pilihnya memberikan legitimasi kepada kandidat yang kredibel dan berintegritas dan tentu peluang keberpihakan kemasyarakat yang tinggi," ujarnya.
Faktor kelima terkait kekuatan tokoh di luar Paslon penantang yang memiliki pengaruh terhadap pemilih (vote gaters).
Baik dalam kapasitas dia sebagai personal figur yang menyatakan dukungan hingga dalam tim tim yang kolektif seperti tim relawan dan sebagainya.
"Semangat penantang lebih kuat dibanding petahana," pungkasnya.
2 Petahana Unggul
Hanya dua kepala daerah petahana atau incumbent di Lampung yang unggul di Pilkada 2024 versi hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei.
Keduanya adalah pasangan Eva Dwiana-Deddy Amarullah di Bandar Lampung dan pasangan Parosil Mabsus-Mad Hasnurin di Lampung Barat.
Berdasarkan hasil hitung cepat Rakata, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung nomor urut 2 Eva Dwiana-Deddy Amarullah meraih 73,09 persen suara.
Sedangkan pasangan nomor urut 1 Reihana-Aryodhia Febriansyah 26,91 persen.
Sementara di Lampung Barat, Parosil Mabsus-Mad Hasnurin meraih 87,79 persen dan kotak kosong 12,21 persen.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )