UMKM Lampung

Penghasilan Ocha Tembus Rp 300 Ribu Sehari, Pakai QRIS BRI Jadi Metode Pembayaran

Penulis: Riyo Pratama
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAKAI QRIS BRI: Penjual es sticky, Ocha, saat ditemui di sela-sela aktivitasnya berjualan di kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (29/4/2025). Sejak pakai QRIS BRI sebagai metode pembayaran utama, di akhir 2024, penghasilan penjual es sticky di Bandar Lampung ini tembus Rp 300 ribu per hari.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Suasana meriah menyelimuti area PKOR Way Halim, Bandar Lampung Selasa, (29/4/2025) sore.

Di tengah tenda-tenda penuh warna dan semangat usaha kecil, sosok mahasiswi muda tampak sibuk melayani pelanggan dengan senyum hangat.

Ia adalah Ocha, mahasiswi Universitas Terbuka yang berjualan sejak 2024 silam.

Ocha membangun usahanya sendiri bernama “Delavi Kitchen”, dengan produk andalan es sticky milk berbahan dasar bubuk minuman susu.

Tidak hanya berjualan di lokasi-lokasi strategis seperti PKOR Way Halim, Ocha juga aktif berjualan secara online dan rutin hadir dalam berbagai event besar di Bandar Lampung.

Produk minumannya memiliki tiga varian rasa favorit seperti, coklat, stroberi, dan greentea, dengan harga yang ramah kantong di kisaran Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per-cupnya.

Menariknya, sejak akhir 2024 Ocha telah menggunakan QRIS BRI sebagai metode pembayaran utama.

Ia mengaku bahwa proses pendaftaran QRIS sangat mudah dan tidak dipungut biaya.

"Saya tinggal datang ke unit BRI terdekat, cukup bawa KTP dan data usaha. Prosesnya cepat, dan saya langsung dapat QRIS resmi tanpa biaya apa pun. Sekarang pelanggan bisa bayar dengan dompet digital apa saja," jelasnya.

Kemudahan QRIS tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga dapat mengintrol pendapatan.

"Sekarang jadi ketahuan uang masuk melalui BRImo jadi tidak perlu menghitung manual lagi," ujarnya.

Penghasilan harian Ocha cukup menyorot perhatian, dari berjualan es dia mampu mendapat penghasilan Rp 200.000 hingga Rp 300.000

"Orang sekarang lebih nyaman cashless, apalagi kalau belanja banyak. Jadi QRIS BRI ini sangat membantu, apalagi saya bisa langsung pantau transaksi di HP, enggak perlu repot cari kembalian," pungkasnya.

Tak hanya Ocha yang merasakan manfaat digitalisasi keuangan.

Wendi, seorang mahasiswa Unila juga mengaku kini nyaris tak pernah membawa uang tunai sejak mengenal BRImo dan pembayaran mengunakan QRIS.

"Cukup scan barcode, beres. Apalagi BRImo bisa dipakai di mana saja, bahkan waktu saya KKN di desa pedalaman Lampung Barat pun tetap bisa transaksi karena banyak agen BRILink," katanya.

Kemudahan ini adalah hasil dari komitmen Bank BRI dalam mendukung digitalisasi keuangan.

Lewat super apps BRImo, BRI menghadirkan layanan QRIS yang tidak hanya praktis dan aman, tapi juga inklusif.

Salah satunya adalah fitur QRIS Transfer, yang memungkinkan pengiriman dana ke berbagai bank dan aplikasi fintech hanya dengan memindai QR Code tanpa perlu mengetik nomor rekening.

Transformasi digital seperti inilah yang menjadikan transaksi non-tunai bukan sekadar tren, tetapi solusi nyata bagi keseharian masyarakat modern.

Dari pedagang kaki lima hingga mahasiswa, semua bisa merasakan manfaatnya.

( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )

BACA BERITA POPULER

Berita Terkini