"Duit jual sapi itu belum dibayar itu yang kami ributkan malam itu, aku ngajak dia ngambil duit itu tapi dia tidak mau dan merajuk," sambungnya.
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Bengkulu Utara, Ipda Freddy Silaen, mengatakan keluarga membuat laporan sehari setelah kejadian atau pada Senin (9/6/2025).
Sejumlah saksi diperiksa untuk mengungkap keberadaan pelaku yang melarikan diri.
Pelaku ditangkap setelah petugas kepolisian menyisir kawasan perkebunan kopi.
"Pelaku sudah berhasil diamankan rekan-rekan dari Opsnal, Satreskrim dan kerjasama dengan polsek Kerkap di kawasan wisata Lemo Nakai," bebernya.
Sebelumnya, Kulna, mengaku mendengar percekcokan antara anaknya dan Mestiana.
Kulna menghampiri Haryono karena gerak-geriknya mencurigakan.
"Aku di ruang tengah lihat dia itu mondar-mandir di dalam rumah, terus tiba-tiba bawa selimut dari kamar," katanya.
Ia melihat Haryono membawa tombak yang disembunyikan di selimut.
"Aku tidak tahu dia itu bawa tombak di balik selimut ke dapur, tiba-tiba aku dengar istrinya yang sedang makan di belakang itu teriak," lanjutnya.
Kulna berupaya melerai tapi ditikam Haryono yang langsung kabur.
"Pas dia ngejar istrinya lagi, aku leraikan, terus aku ditusuknya," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )