Berita Terkini Nasional

Modus Istri Napi Coba Selundupkan 100 Pil LL ke Dalam Rutan, Petugas Sampai Mual

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERKEDEL ISI PIL - Tersangka warga binaan Rutan Kelas IIB Nganjuk dan barang bukti perkedelnya. Perkedel tersebut telah bercampur pil LL dan coba diselundupkan ke dalam rutan pada Rabu (9/7/2025). Modus istri narapidana alias napi di Rutan Kelas IIB Nganjuk mencoba menyelundupkan 100 pil LL ke dalam rutan akhirnya terungkap.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Nganjuk - Modus istri narapidana alias napi di Rutan Kelas IIB Nganjuk mencoba menyelundupkan 100 pil LL ke dalam rutan akhirnya terungkap.

Sebelum sampai ke tangan penerimanya yakni sang suami, yang mendekam dalam rutan, barang haram tersebut tertahan di petugas.

Istri napi tersebut mencampurkan 100 pil LL dalam adonan kudapan perkedel. Lalu, perkedel tersebut yang dititipkan ke petugas untuk diberikan ke sang suami.

Namun, kecurigaan petugas atas gerak-gerik istri napi tersebut membuatnya lebih dulu mencicipi kudapan berbahan dasar kentang itu.

Dikutip dari TribunJatim.com, Kepala Rutan Kelas IIB Nganjuk, Arief Budi Prasetya mengungkap awal mula pihaknya membongkar modus makanan dicampur zat terlarang tersebut.

Awalnya, kata Arief, tim intelijen Rutan mengendus hal tak beres mengenai makanan telur dadar yang dititipkan oleh keluarga narapidana (napi).

Seusai diterima warga binaan, telur dadar dijual kembali dengan harga mahal, Rp 50 ribu. Personel intelijen menengarai makanan itu telah disusupi benda terlarang. 

"Kami kerahkan personel untuk menelusurinya lebih lanjut. Namun, tak berbuah hasil. Tak ada pengunjung yang menitipkan makanan telur dadar," katanya kepada Tribun Jatim Network, Selasa (15/7/2025). 

Barulah pada Rabu (9/7/2025), ada seorang perempuan yang menitipkan sebungkus perkedel ke petugas. 

Anehnya, wanita itu langsung terburu-buru beranjak meninggalkan rutan. Dia hanya berpesan ke petugas perkedel berjumlah 5 buah itu ditujukan kepada suaminya yang berada di sel Rutan. 

"Gelagatnya mencurigakan. Petugas pemeriksaan lantas mencicipi perkedel itu. Rasanya jauh berbeda dari perkedel pada umumnya. Dominan pahit," ucapnya. 

Kemudian, lanjut Arief, lantaran rasanya ganjil, petugas menyerahkan makanan itu kepada Kepala Staff Pengamanan Rutan. 

Petugas pengamanan pun memanggilkan warga binaan yang dimaksud guna diinterogasi. 

Tetapi, ia berkelit dan kekeh kalau perkedel yang dititipkan sang istri mengandung obat keras.

"Tak patah arang, kami berkoordinasi dengan Satresnarkoba Polres Nganjuk. Personel Satresnarkoba datang ke Rutan meminta keterangan yang bersangkutan. Ia akhirnya mengaku bila perkedel mengandung pil dobel L," ucapnya. 

Halaman
12

Berita Terkini