Wawancara Khusus

UMKM Masih Gratis Pakai QRIS, Eksklusif Bersama KPwBI Lampung Bimo Epyanto

Penulis: Riyo Pratama
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PODCAST TRIBUN LAMPUNG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, saat menjadi narasumber dalam podcast Tribun Lampung bertema 'Realisasi dan Tantangan Digitalisasi Transaksi Keuangan di Lampung'. Podcast tersebut dipandu Editor in Chief Tribun Lampung, Ridwan Hardiansyah di Studio Tribun Lampung, Senin (28/7/2025).

Namun, ini bukan hal buruk. Transaksi tunai tidak akan sepenuhnya hilang. Tapi, akan lebih baik proporsi transaksi digital semakin besar.

Jenis transaksi digital apa yang paling diminati masyarakat?

Jawab: Berkaitan dengan jenis aktivitas. Untuk transfer uang atau pembayaran jumlah besar, masyarakat cenderung menggunakan mobile banking, karena dianggap lebih nyaman dan aman.

Sedangkan untuk transaksi ritel, QRIS lebih banyak digunakan, karena praktis.

Apakah penggunaan QRIS mengurangi penggunaan kartu?

Jawab: Iya, dalam banyak kasus. Penggunaan kartu tergantung nilai transaksi. Transaksi kecil lebih nyaman menggunakan QRIS. Tapi kembali lagi, semuanya tergantung preferensi pengguna.

Berapa jumlah pengguna QRIS di Lampung?

Jawab: Hingga Juni 2025, pengguna QRIS di Lampung mencapai hampir 1,4 juta orang. Jumlah merchant yang menggunakan QRIS sudah lebih dari 695.000 unit usaha.

Lampung menjadi provinsi dengan merchant QRIS terbanyak di Sumatera. Biasanya merchant UMKM yang mendominasi. Volume transaksinya juga naik lebih dari 168 persen dibanding tahun sebelumnya.

Terkait maraknya penipuan menggunakan QRIS, apa yang harus dilakukan masyarakat?

Jawab: Kami bekerja sama dengan perbankan dan penyedia jasa lain untuk mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha tentang keamanan dan kenyamanan bertransaksi digital. Khususnya non-tunai, karena rawan tindak kejahatan seperti scamming.

Bagaimana dengan fenomena tarif tambahan bagi pengguna QRIS?

Jawab: Biaya tambahan tidak diperbolehkan kepada konsumen. Untuk pelaku usaha pun sebenarnya hanya 0,7 persen per transaksi, dan bagi UMKM, biaya ini saat ini ditiadakan sebagai bentuk stimulus sejak pandemi Covid-19.

Kemudian, pedagang tidak perlu lagi menyediakan uang kembalian, risiko uang palsu berkurang, dan semua transaksi tercatat otomatis. Uang juga tidak menganggur di laci. Biaya 0,7 persen jauh lebih kecil dibanding risiko atau kerugian karena uang tidak diputar.

Apakah sulit membuat QRIS untuk pelaku UMKM?

Halaman
1234

Berita Terkini