Berita Lampung

Gubernur Mirza Sidak Pasar Natar, Temukan Harga Minyak Goreng di Atas HET

Penulis: Riyo Pratama
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIDAK PASAR NATAR - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal sidak Pasar Natar, Lampung Selatan, Jumat (22/8/2025) pagi. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meninjau Pasar Natar, Lampung Selatan, Jumat (22/8/2025) pagi.

Dalam sidak tersebut, Gubernur menemukan harga minyak goreng kemasan masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.

Saat berdialog dengan pedagang, Gubernur mempertanyakan mengapa minyak goreng di Pasar Natar dipasarkan Rp17.000 per liter.

Rahmat Mirzani Djausal merupakan Gubernur Lampung dengan masa jabatan 2025–2030. Berpasangan dengan Jihan Nurlela sebagai Wakil Gubernur Lampung.

Rahmat Mirzani Djusal merupakan putra daerah Lampung yang berasal dari Sungkai, Lampung Utara.

Sebelum menjabat gubernur, Ia menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung masa jabatan 2019–2024. Juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung. 

“Kenapa minyak goreng masih di atas HET, padahal HET-nya Rp15.700? Kita ini produsen sawit besar, tapi harga minyak di Lampung justru lebih mahal,” kata Gubernur Mirza.

Seorang pedagang menjawab, harga tinggi terjadi karena modal mereka sudah Rp 16.000 per liter.

“Kalau dijual Rp 15.700 kami rugi. Barang juga kebanyakan kami ambil dari luar Lampung,” jelas pedagang.

Menanggapi hal itu, Gubernur menegaskan perlunya perbaikan tata niaga minyak goreng di Lampung.

“Ini yang perlu kita benahi. Jangan sampai Lampung sebagai penghasil sawit, tapi masyarakatnya justru membeli minyak lebih mahal. Kita akan koordinasikan bersama kementerian dan Bulog,” ujarnya.

Selain minyak goreng, pedagang juga mengeluhkan akses tangga menuju lantai dua pasar yang hanya tersedia satu.

Kondisi itu membuat aktivitas jual beli di lantai atas sepi. Gubernur berjanji akan mencari solusi agar pedagang di lantai atas tetap berkembang.

Secara umum, Gubernur menilai harga kebutuhan pokok lain masih relatif stabil. Ia berharap stabilitas harga tetap dijaga agar tidak menekan daya beli masyarakat.

Kunjungan ini turut didampingi Kepala Bulog Lampung Nurman Susilo, Plt Kepala Bappeda Provinsi Lampung Anang Risgiyanto, Kepala Disperindag Lampung Evie Fatmawaty, serta Kepala UPT Pasar Natar Yusna Liana.

Kondisi Harga Pangan

Pemprov Lampung mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah ke-130 secara virtual yang dipimpin Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir, Senin (19/8/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi nasional Juli 2025 mencapai 2,37 persen (yoy), naik dari Juni sebesar 1,87 persen.

Beberapa komoditas penyumbang inflasi antara lain beras, bawang merah, tomat, dan cabai rawit.

Di Lampung, meski Indeks Perkembangan Harga (IPH) per 15 Agustus turun -0,06 persen, harga minyak goreng kemasan Minyakita masih di atas HET.

Rata-rata harga tercatat Rp15.500–Rp17.000 per liter, termasuk di Kota Metro dan Lampung Selatan.

Adapun rata-rata harga beras medium di Lampung pada Agustus Rp14.012 per kilogram, naik 1,15 persen dibanding Juli.

Harga beras premium tercatat Rp15.435 per kilogram, naik 0,82 persen.

Komoditas lain yang mengalami kenaikan yakni bawang merah (+14,57 persen) dan telur ayam ras (+0,47 persen), sementara cabai rawit turun 16,76 persen dan cabai merah turun 0,03 persen.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Berita Terkini