Dugaan Malapraktik di Lampung

Pengakuan Korban Dugaan Malapraktik di Lampung, Karena Operasi Miom Nyaris Cuci darah 

Korban dugaan malapraktik di salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung masih mengalami rasa sakit

Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
Tribun Lampung / Bayu Saputra
DUGAAN MALAPRAKTIK - Korban dugaan malapraktik RS swasta Endang Febriaki saat diwawancarai Tribun Lampung dalam program Saksi Kata, Selasa (9/9/2025). 

Saat menjalani transfusi darah 2 kantung, perawat datang dan bertanya dokter kandungan mana yang akan dipilih Endang untuk pemeriksaan 

Perawat juga menjelaskan ada tiga dokter kandungan yang siap memeriksa. Awalnya dirinya memilih dokter kandungan perempuan, namun karena sedang cuti akhirnya Endang memilih dokter B.

"Keesokan harinya saya dibawa ke ruangan dokter dalam posisi sedang transfusi darah, saya di USG ulang dan dijelaskan terdapat miom sebesar 11 cm atau besarnya seperti kepala bayi hamil 6 bulan," kata Endang. 

Penyakitnya miom itu harus diangkat dengan rahimnya, karena besarnya sudah di atas 10 cm.

Sebelum mengiyakan dirinya konsultasi dengan suami. Hasilnya suami membolehkan dirinya sudah punya keturunan.

"Saya juga sempat tanya apakah bisa diangkat tanpa rahim, dokter menjawab tidak bisa karena miom sudah di atas 10 cm," kata Endang. 

"Kalau tak dioperasi maka miom akan membesar. Rencana operasi pada Senin 23 Juni 2025 dan saya siap, operasi sesar tanpa mengeluarkan anak," kata Endang. 

Sebelum operasi malamnya dia transfusi 2 kantung darah.

"Sebelum operasi kencing  lancar dan tak ada keluhan. Kemudian selesai jam 11.00 WIB lalu dibawa kembali ke ruang perawatan," kata Endang. 

Pasca operasi Endang mengaku belum boleh minum, dan tim media sudah memasang kateter dan air seni ada sekitar 200 mililiter. 

"Saya tidur dan sekitar jam 15.00 WIB bangun minta minum, tapi boleh minum jam 17.00 WIB," kata Endang. 

"Saya tak buang air kecil, dari itu saya tidak bisa kencing pasca operasi. Sampai perawat dua kali ganti kateter lalu dikasih obat lancar kencing," kata Endang. 

Setelah di RS swasta pertama dirinya pada Rabu malam dirujuk ke RS swasta lainnya pukul 23.30 WIB, dibawa dengan mobil ambulans.

"Saat itu saya tidak buang air kencing pasca operasi, perut membesar dan kami masuk ruangan,"kata Endang. 

Hingga dokter RS swasta masuk ruangan. Yang memeriksa spesialis urologi, spog dan dokter penyakit dalam. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved